Mohon tunggu...
Abdul MananAkbar
Abdul MananAkbar Mohon Tunggu... Freelancer - Apa yang melukai mu, berdarah padaku.

Panggil nama ku tiga kali: "Akbar", "Akbar", Akbar, kau akan langsung mencintai ku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rakornas PBB 2019: Ruang untuk tamu, Keluarga, dan Handai Taulan

28 Januari 2019   21:07 Diperbarui: 28 Januari 2019   21:27 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

" Kalau ukhuwwah Islamiyyah belum kunjung tercipta, artinya pekerjaan belum selesai."  alm. Moh. Natsir.

Empat point yang disepakati setelah rakornas bisa dilihat bagai empat ruangan dalam sebuah rumah. Point satu  sampai dua adalah ruang pelataran sampai ke ruang tamu, disana tersedia ruang yang terbatas, semua fasilitas disediakan dalam rangka untuk menghormati tamu yang datang singgah sebentar. Tamu yang datang diterima semua, walau pun ada yang mengatakan setiap tamu berpotensi membawa gunting dalam lipatan jas mewahnya.

Point ketiga adalah ruang utama, ruang keluarga. Ruang ini adalah tempat bersenda gurau seluruh anggota keluarga, tempat anak-anak  mencurahkan segala keinginan--kekecewaan,  tempat diceritakan nya harapan--dan apa apa yang mereka temukan  saat berada di medan perjuangan.

Bila ada kerusakan yang terjadi pada bagian-bagian rumah, orang-orang pada ruangan inilah yang bahu--membahu memperbaikinya. Bila pada suatu hari kepala keluarga yang menjadi pemimpin keluarga 'pulang', maka warisan tanggung jawab untuk menjaga  keberlangsungan keberadaan rumah  adalah amanah yang pasti harus dipikul oleh para penghuni di ruangan ketiga ini. Karena penghuni ruangan ini bisa silih berganti karena usia, tapi dalam pikiran mereka hanya ada "Izzul Islam wal Muslimin", api Ideologi yang menyalakan keyakinan membuat bertahan, siapa pun yang berada di ruang depan.

Pada point ke empat,  ruangan ini tidak lagi indoor, ruangan ini adalah halaman luas yang berbatas pagar tanpa ada kunci dan gembok pada pintu-pintunya, semua bisa datang, duduk dibawah pepohonan, rehat sejenak untuk kembali pulih, lalu meneruskan pesan ukhuwwah Islamiyyah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun