Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah 2013 Jelajah Negeri Sendiri 2014 | Best Teacher 2022 Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi ANBK | Penggerak KomBel

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Play Station Merusak Watak Anak

8 Agustus 2012   02:59 Diperbarui: 23 April 2022   11:35 3150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PS dapat merusak watak anak/ dok. pribadi




 

Saya sangat prihatin sekali ketika mendapati keponakan saya yang masih kecil sangat suka bermain play station (PS). Bangun tidur ia langsung menyalakan PS. Hal itu sering saya perhatikan ketika berbarengan bangun tidur dengannya. Setelah sahur biasanya saya kadang tertidur. Beberapa jam setelah itu saya akan terbangun. Dan ketika bangun, ternyata keponakan saya sudah menyalakan PS nya. 

Saya heran juga kalau melihatnya main PS seperti itu. belum sempat sarapan atau mandi pagi tapi yang malah dikejar duluan adalah PS. Saya rasa PS sudah menjadi kecanduan baginya. Dan orang tuanya tidak bisa berbuat banyak. 

Lalu ketika saya memperhatikannya main PS ada beberapa hal yang sangat disayangkan dan butuh perhatian. Ia suka sekali memainkan permainan perang-perangan, pukul-pukulan, bunuh-bunuhan, bacok-bacokan dan segala jenis yang berbau kekerasan. Ya tidak selalu juga sih.. kadang juga main bola atau permainan yang agak ringan. Namun tidak sesering memainkan permainan yang berbau kekerasan tadi. 

Akibatnya ketika ia sedang main PS, sering mengeluarkan kata-kata yang tidak baik. hanya gara-gara kalah dari lawannya, ia malah membalasnya dengan umpatan dan kata-kata kotor. Bahkan kadang mengeluarkan carut marut. Sungguh disayangkan sekali.. 

Permainan PS akan memberikan pengaruh pada perkembangan anak. Akibat dari konten yang sarat dengan hal yang berbau kekerasan itu kadang ia sering memukul kepalanya sendiri ketika tidak terima kalah dari lawannya. Atau ketika sedang bertengkar dengan adiknya. Ia tak segan-segan melemparkan beberapa pukulan pada adiknya itu. ironis sekali bukan.. 

Kadang saya heran juga dengan orang tuanya. Kenapa harus membelikan PS untuk anaknya itu. jawabannya sih hanya untuk menyenangkan hati anak. Supaya anak tidak sering main keluar rumah dan lebih betah main diumah saja. betah sih memang betah dirumah main PS.. tapi akibatnya..?

  •  
    • Sensitifitas anak menjadi terganggu
     

 

Gara-gara masalah sepele saja kadang anak bisa langsung main tangan. Anak menjadi keras kepala, pemarah, dan susah diatur. Anak menjadi nakal dan jauh dari sikap sopan santun. Sikap dan perkataannya sangat buruk sekali. Jika demikian halnya yang terjadi, siapa yang akan menanggungnya? Siapa yang akan disalahkan? Semua akan menjawab dengan kompak dan menunjuk orang tuanya lah yang harus disalahkan. 

Dari pengalaman diatas ada beberapa pelajaran yang mungkin perlu kita perhatikan bersama. Apa sajakah itu?

  •  
    • Bahagiakanlah anak dengan cara yang sewajarnya
     

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun