Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah 2013 Jelajah Negeri Sendiri 2014 | Best Teacher 2022 Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi ANBK | Penggerak KomBel

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Orang Sumatra Trauma Gempa

11 April 2012   14:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:45 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13341560601445148303

[caption id="attachment_174004" align="aligncenter" width="475" caption="ilustrasi/admin tempo.co"][/caption]

sore tadi telah terjadi gempa di sumatera tepatnya di NAD. Ketika mendengar kabar tentang gempa ini, saya langsung menghidupkan tv dan mencari chanel yang mengabarkan berita tentang gempa ini.

ketika menyaksikannya, hati saya langsung bergetar. Tiba-tiba mata saya seperti berkaca-kaca. Dada saya seakan terasa sesak menyaksikannya. Mungkin itu dampak trauma dari gempa beberapa tahun lalu.

Walaupun saya dan keluarga tidak menjadi korban namun trauma gempa tersebut masih tinggal hingga saat ini. ketika beberapa tahun lalu saya merasakan kuatnya getaran gempa yang terjadi di Padang, Sumatera Barat. Saya benar-benar merasakan betapa kerasnya guncangan gempa tersebut. Walaupun ketika itu saya berada jauh dari pusat gempa yakni di kota Payakumbuh. Namun kekuataan gempa sangat saya rasakan.

Dan gempa itu telah meluluh lantakkan beberapa daerah di Sumatera Barat. Ribuan korban jiwa akibat gempa itu. belum lagi kerusakan bangunan dan infrastruktur. Banyak orang yang kehilangan anggota keluarga, teman, sahabat dan orang-orang yang dicintai. Sungguh sedih rasanya jika hal itu menimpa diri kita.

Itulah gempa. Bencana alam yang beberapa tahun belakangan ini sangat sering terjadi di Indonesia. Masyarakat kita sudah tidak asing lagi dengan yang namanya gempa. Gempa telah mengubah segalanya.

Gempa membuat orang menjadi trauma. Ketakutan itu ditambah lagi dengan kekhawatiran jika terjadinya tsunami. Takut bencana itu akan meluluh lantakkan kampung tercinta. Takut jika keluarga dan orang-orang tercinta pergi meninggalkan kita untuk selamanya.

Walaupun saat ini saya berada jauh dari pulau sumatera. Namun kontak batin antara saya dengan Sumatera masih terasa. Apa yang dialami saat ini oleh saudara-saudara kita di Aceh dan di tempat lain di Sumatera telah membuat hati saya juga merasakannya. Karena saya juga orang Sumatera. Jadi saya juga merasakan betapa dahsyatnya gempa. Dan saya pun menjadi bagian dari perasaan trauma yang banyak menyelimuti orang-orang yang tinggal di pulau Sumatera itu.

Mari kita sama-sama berdoa tidak terjadi hal yang tidak kita harapkan. Semoga gempa tidak terulang. Semoga tsunami tidak terjadi. Kabulkanlah doa kami ini ya tuhan, amiiin…

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun