Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah 2013 Jelajah Negeri Sendiri 2014 | Best Teacher 2022 Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi ANBK | Penggerak KomBel

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

3 Cara Anak Muda Membentengi Diri di Era Globalisasi dan Teknologi Informasi

1 Mei 2013   14:38 Diperbarui: 12 November 2022   11:03 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cara Anak Muda Membentengi Diri (Unsplash/Duy Pham via Kompas.com)

 


Setelah membaca tulisan berjudul Kompleksitas Problema Seksualitas Remaja, kita jadi sadar bahwa masalah seksualitas remaja perlu penanganan yang serius. Semua harus peduli dan semua harus bergerak agar generasi yang ada saat ini bisa tumbuh dan berkembang nantinya sesuai dengan yang dicita-citakan oleh negara. Sehingga menjadi generasi yang mampu terlibat dalam hal perubahan yang lebih baik.

Perhatian paling penting saat ini harus ditujukan kepada generasi muda. Pendidikan seks yang baik harus diberikan sedini mungkin agar bisa menjadi benteng pertahanan dasar bagi dirinya sendiri terlebih dahulu. 

Kemauan dari generasi muda itu sendiri yang saat ini perlu untuk dibangun. Walaupun orang dewasa sudah memberikan banyak perhatian kepada generasi muda untuk menjaga kesehatan seks anak muda, namun jika para anak muda tidak mau peduli dan terlibat dalam hal pencegahan maka sama saja perjuangan akan kurang maksimal.

Langkah dari para generasi muda untuk membentengi dirinya sendiri untuk menjaga kesehatan seksualitasnya perlu diapresiasi dan diarahkan. Anak-anak muda juga akan punya tanggung jawab untuk menjaga kesehatan seksnya. 

Ada beberapa hal yang sebenarnya bisa dilakukan oleh anak muda untuk menjaga kesehatan seksualitasnya. 

Apa sajakah itu? yuk.. mari kita simak bersama.

1. Bersikap terbuka dan menjadi saringan untuk diri sendiri

Anak muda yang sehat adalah anak muda yang bersikap terbuka. Biasanya di usia muda, yang namanya anak muda mudah sekali untuk mendapatkan banyak hal dalam perkembangan dunia. 

Terbuka dalam berbagai hal dan sangat terbukan dalam hal perkembangan dan kemajuan dunia. Baik itu segi teknologi, komunikasi, informasi, gaya hidup, cara berinteraksi dan sebagainya. Mereka yang masih muda akan sangat terbuka untuk itu. 

Sikap terbuka itu sebenarnya baik adanya. Kenapa? Karena dengan sikap keterbukaan itu maka anak muda tersebut mampu membaur dengan baik dengan lingkungannya. 

Ia akan mampu mengenali mana lingkungan yang baik dan mana lingkungan yang buruk dan harus dihindarkan. Sehingga dengan begitu ia akan mampu menjadi saringan untuk dirinya sendiri. Sehingga ia dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pula.

 2. Mencintai sesuatu yang baru tapi tetap punya akar yang kuat. 

Anak muda suka sesuatu yang baru. Apapun perkembangan yang baru muncul di dunia ini maka anak muda bisa dengan cepat mengetahuinya. Anak-anak muda suka dengan lingkungan dan suasana yang baru. 

Suka berkenalan dan menemukan teman-teman baru. Karakter anak muda memang seperti itu. segala sesuatu yang baru itu biasanya akan merubah dan mempengaruhi pola pikir dan karakter seseorang. 

Hal-hal baru akan mempengaruhi banyak aspek yang ada pada diri seseorang, namun walau demikian, anak muda yang bijaksana harus tetap bertahan dan punya akar yang kuat. 

Yang dimaksud dengan akar yang kuat adalah punya pegangan dan pedoman hidup yang baik. Akar yang kuat bisa dibangun melalui adat, budaya, agama dan pendidikan. 

Sehingga segala sesuatu yang baru itu bisa diselaraskan dengan pegangan yang ada. Anak muda harus mempertahankan prinsipnya jika memang itu dinilai baik.

 3. Mengikuti aktifitas yang bermanfaat. 

Anak muda suka sekali terlibat dan berpartisipasi dengan berbagai kegiatan. Namun anak muda harus tahu dan paham sebelumnya mana kegiatan yang baik dan bermanfaat dan mana yang hanya bersifat percuma dan sekedar uforia semata. 

Kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan yang sifatnya bermanfaat bisa dengan ikut bergabung dengan komunitas atau organisasi yang terjun dalam kegiatan sosial. Dengan ikut bergabung maka kita bisa ikut berpartisipasi menyuarakan dan mengkampanyekan hal-hal positif untuk kebaikan.

Dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang bermanfaat tersebut berarti anak muda bisa mengalokasikan waktunya dengan bijak dan tepat. Kegiatan-kegiatan yang bermanfaat tersebut juga mampu menjaga anak muda untuk tidak melakukan hal-hal yang sifatnya negatif karena waktunya disibukkan dengan kegiatan-kegiatan yang bermafaat tersebut. 

 

Langkah diatas bisa dilakukan oleh para remaja dan anak muda untuk menjaga dirinya. Jika anak muda sadar dan peduli terhadap keamanan dirinya maka bisa merealisasikan langkah diatas. 

Kita sebagai anak muda juga perlu pro aktif untuk menjaga diri sendiri agar terhindar dari beragam bahaya yang setiap saat mengintai. 

Jika bukan anak muda itu sendiri yang menjaga dirinya dari bahaya yang mengacam dirinya, lalu siapa lagi?

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun