Alhamdulillah, sebuah kabar bahagia kembali hadir di tengah-tengah kita. Gaji ke-13 untuk tenaga pendidik khususnya guru telah dicairkan. Sebuah momen yang selalu dinanti. Bukan karena ingin berfoya-foya tapi karena ada banyak harapan yang menggantung padanya.
Di tengah hiruk-pikuk kebutuhan hidup yang kian menekan ini kehadiran gaji 13 seolah menjadi oasis. Terutama bagi para guru yang selama ini dikenal sebagai pejuang tanpa tanda jasa. Yang kenyataannya memang masih sering tertinggal dalam urusan kesejahteraan.
Gaji ke-13 memang bukan semata-mata bonus. apalagi dianggap "uang lebih". Karena realitanya, dana ini lebih sering menjadi penyambung nafas untuk menutup berbagai kebutuhan yang sudah lama mengular.
Di bulan Juni hingga Juli, sebagian besar orangtua dan para guru itu sendiri juga ikut menghadapi pengeluaran ekstra. Tahun ajaran baru, biaya daftar ulang, seragam, perlengkapan sekolah, hingga uang pangkal bagi anak-anak yang melanjutkan ke jenjang lebih tinggi.
Maka tak heran jika para guru yang juga manusia biasa dengan tanggung jawab sebagai orangtua, sangat menantikan gaji ke-13 ini. Bukan untuk beli mobil baru tapi demi pendidikan sang buah hati.
Sayangnya, di tengah sukacita ini masih ada segelintir suara miring yang mempertanyakan: "wah kok dapat gaji 13? enak banget!". Komentar seperti ini seharusnya ditanggapi dengan edukasi bukan emosi.
Perlu kita luruskan bersama bahwasanya gaji 13 bukanlah hadiah cuma-cuma. Ia adalah bentuk penghargaan negara terhadap pengabdian dan dedikasi para ASN. Termasuk guru yang tak kenal lelah berupaya mencerdaskan mendidik bangsa.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2025, gaji ke-13 diberikan kepada aparatur negara, pensiunan, penerima pensiun dan penerima tunjangan. mungkin ini sebagai dukungan atas meningkatnya kebutuhan menjelang tahun ajaran baru.
Data Kementerian Keuangan menyebutkan bahwa gaji ke-13 tahun 2025 sudah mulai disalurkan sejak 2 Juni 2025 dan mencapai lebih Rp30 triliun. Dari jumlah itu, guru mendapat porsi yang cukup besar mencerminkan betapa pentingnya peran mereka dalam pembangunan.