Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Berbagi Bukan Menggurui

Studi di Jogja, domisili di Pekanbaru. Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia. Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka. Peraih Best Teacher dan KOTY 2024.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengapa Penyelewengan BOS dan PIP Terus Terjadi?

11 Februari 2025   11:08 Diperbarui: 11 Februari 2025   17:51 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. BOS dan PIP bukan untuk dikuasai Kepala Sekolah dan sejumlah oknum. (SHUTTERSTOCK/MAHA CREATIVE HUB via Kompas.com)

Kasus yang telah beredar luas di media sosial mengguncang dunia pendidikan. Dalam rekaman yang viral ada Kepala Sekolah terlihat gugup saat dikonfirmasi terkait dugaan penyalahgunaan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan PIP (Program Indonesia Pintar). Wajahnya yang tertunduk menjadi simbol ketidakberdayaan di hadapan fakta dan data yang tak bisa dibantah. 

Dugaan korupsi yang sebelumnya hanya menjadi bisik-bisik di lorong sekolah kini menemukan bukti nyata. Dana BOS yang sejatinya untuk kemajuan sekolah dan PIP yang seharusnya membantu siswa kurang mampu ternyata menguap ke kantong pribadi.

Ironi ini mencerminkan lemahnya sistem pengawasan dalam pengelolaan dana pendidikan. Padahal pendidikan adalah tulang punggung bangsa. Tanpa pengelolaan yang akuntabel maka cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa hanya akan menjadi utopia.

Sekolah negeri yang memiliki ratusan hingga ribuan siswa menerima alokasi dana BOS dalam jumlah fantastis. Sudahkah dana tersebut benar-benar digunakan sebagaimana mestinya?

Sekilas kondisi sekolah bisa menjadi cermin transparansi anggaran pendidikan. Jika fasilitasnya masih memprihatinkan meski mendapat kucuran dana besar maka patut dipertanyakan ke mana uang itu mengalir.

Kasus penyelewengan dana BOS dan PIP bukanlah cerita baru. Di berbagai daerah, laporan mengenai kepala sekolah dan oknum guru yang bermain-main dengan dana pendidikan terus mencuat.

Celah ini muncul ketika pengawasan berjalan setengah hati. Tak jarang laporan masyarakat diabaikan atau bahkan ditutup-tutupi demi melindungi kepentingan tertentu.

Baca juga: Isra Mi

Pendidikan seharusnya menjadi ruang suci untuk membangun karakter dan intelektualitas generasi muda. Namun, bagaimana jika justru orang-orang di dalamnya yang mencoreng nilai-nilai luhur pendidikan?

Ilustrasi. Dana BOS dan PIP itu nvestasi masa depan atau ladang korupsi? Mimpi pendidikan yang tercoreng (Shutterstock/Odua Image via Kompas.com)
Ilustrasi. Dana BOS dan PIP itu nvestasi masa depan atau ladang korupsi? Mimpi pendidikan yang tercoreng (Shutterstock/Odua Image via Kompas.com)

Pengelolaan dana BOS dan PIP sejatinya bukanlah hak mutlak kepala sekolah. Dana tersebut adalah amanah yang harus dikelola dengan penuh tanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun