Banyak orang mengatakan Gen Z itu rentan dan rapuh. Namun, bila memilih menjadi seorang guru, Gen Z harus siap untuk memperbaiki diri dan memposisikan dirinya sebagai seorang guru yang baik dan benar.
Salah satu tantangan terbesar adalah menciptakan pembelajaran yang menarik. Generasi Alpha cenderung lebih responsif terhadap pembelajaran berbasis teknologi, interaktif, dan visual. Mereka mudah bosan dengan metode konvensional misalnya ceramah. Â
Untuk itu, berikut ada beberapa hal penting yang harus dilakukan guru muda agar bisa survive di dunia pendidikan yang sudah sangat banyak tantangannya saat ini.
1. Menghadirkan pembelajaran yang berkesan.Â
Guru sebagai inovator pendidikan, di sinilah guru harus memainkan perannya menggunakan platform atau aplikasi yang mendukung proses pembelajaran. Atau bahkan memanfaatkan artificial intelligence (AI) yang bisa menjadi inspirasi untuk menciptakan pembelajaran yang relevan dan menarik.Â
Sebagai pembimbing generasi Alpha, guru juga perlu mengembangkan pendekatan pembelajaran dan pendidikan yang berpusat pada siswa. Pendekatan ini memungkinkan siswa belajar secara aktif, mandiri, dan sesuai dengan minat mereka.Â
Untuk mengembangkan ini guru bisa memahami materi-materi pelatihan mandiri di PMM, ikut bimtek PembaTIK, aktif dalam komunitas belajar (kombel). Supaya guru-guru dapat belajar bersama, saling berbagi praktik baik, dan menginspirasi satu sama lain.G
2. Guru yang memanusiakan manusia.Â
Guru adalah role model yang berkarakter. Aspek nilai-nilai karakter tetap menjadi hal yang penting. Apa yang guru lakukan, bagaimana mereka berperilaku, dan nilai-nilai yang mereka tanamkan akan terus diingat oleh murid-murid mereka. Guru muda kadang emosinya masih fluktuatif atau kadang suka tidak menentu.Â
Guru juga mesti bisa menjadi contoh baik dalam penggunaan media sosial. Karena teknologi juga membawa risiko. Generasi Alpha yang akrab dengan dunia maya sering menghadapi isu seperti cyberbullying, terpapar konten negatif, dan ketergantungan pada gadget.Â
Guru tidak hanya bertugas mengajar, tetapi juga membimbing murid agar bijak dalam menggunakan teknologi. Dan yang paling penting adalah guru tidak ikut membully siswa baik dalam lisan maupun tindakan. Hati-hati dalam menasehati siswa karena mereka adalah manusia yang akan terus berproses.Â