Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah 2013 Jelajah Negeri Sendiri 2014 | Best Teacher 2022 Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi ANBK | Penggerak KomBel

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Menyongsong Masa Pensiun, Mandiri dengan Tradisi Bertani

29 Agustus 2022   00:51 Diperbarui: 29 Agustus 2022   00:51 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengisi masa pensiun dengan tradisi bertani (Foto: Shutterstock)

Untuk para ASN yang kini masih menjalani tugas mulia pengabdian kepada bangsa dan negara, sudah adakah persiapan untuk menyongsong masa pensiun?

Terkait dengan apa yang disampaikan oleh menteri keuangan baru-baru ini yang mengatakan bahwa pensiunan ASN (Aparatur Sipil Negara) memberikan beban sebesar Rp 2.800 triliun terhadap keuangan negara. Lalu kemudian muncul kembali rencana pembayaran dana pensiun yang selama ini secara pay as you go menjadi fully funded.

Baiklah, untuk proses pembayaran dana pensiun ini kita serahkan saja ke pemerintah, yang penting dananya tetap dicairkan lantaran sejak diangkat menjadi ASN setiap bulan gaji sudah dipotong untuk dana pensiun ini.

Nah, sekarang apa ya kita-kira yang bisa dilakukan oleh para pensiunan ASN agar dapat terus mandiri dari segi finansial yang setidaknya tidak memberikan beban kepada anak-anak atau dengan kata lain tidak terjadi fenomena "sandwich generation".

Sejauh ini penulis telah mengamati para pensiunan ASN maupun swasta di sekitar kami terkait seperti apa kesibukan para pensiunan menjalani masa-masa purnabakti.

Selain sibuk menjadi MC (mengasuh cucu), para pensiunan ini kebanyakan memilih menghabiskan waktu atau memfokuskan perhatiannya terhadap kegiatan-kegiatan yang menyangkut tradisi bertani.

Hampir sebagian besar pensiunan tersebut mengisi masa purnabakti dengan tradisi bertani, seperti ke sawah atau ke ladang.

Hal ini dibuktikan dengan salah seorang tetangga penulis yang merupakan pensiunan Polri yang sibuk bertani setelah ia resmi pensiun.

Memang penulis agak merasa heran juga lantaran selama ini sesuai pengamatan kami bahwa beliau ketika masih aktif bertugas di Polri jarang sekali terlihat pergi ke sawah ketika sedang tidak bertugas atau disaat akhir pekan.

Namun ternyata apa yang dilakukannya setelah pensiun menjadi terbalik 360 derajat dari rutinitasnya selama ini. Dari Polri lalu menjadi petani, apakah sinkron? Menarik sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun