Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah 2013 Jelajah Negeri Sendiri 2014 | Best Teacher 2022 Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi ANBK | Penggerak KomBel

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Demam Tinggi Pasca Operasi Hydrocephalus Berpotensi Menyebabkan Kematian Bayi

15 Agustus 2022   07:27 Diperbarui: 12 September 2022   08:43 1375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bayi dengan hidrosefalus (royalty-free stock photo/dreamstime.com)

Ketika orang tua mendapati bayinya ternyata terkena hidrosefalus tentu orang tua akan mengusahakan segala sesuatu yang terbaik demi memperjuangkan kesembuhan untuk bayinya agar dapat tumbuh dan berkembang layaknya anak-anak yang lain.

Segala sesuatu akan diupayakan oleh orang tua demi anaknya yang terkena hidrosefalus. Mulai dari konsultasi ke dokter atau membawa bayi ke rumah sakit, bertanya dan sharing kepada orang tua yang punya pengalaman menangani anak dengan hidrosefalus, serta lain sebagainya yang sekiranya diperlukan.

Maka seperti itulah yang telah diusahakan oleh salah seorang kenalan yang memiliki bayi yang terkena hidrosefalus. Bayinya tersebut juga merupakan anak pertamanya.

Ketika itu, ia menghubungi penulis via pesan di medsos untuk sekedar sharing dan bertanya tentang seperti apa penanganan yang tepat untuk bayi yang terkena hidrosefalus agar dapat disembuhkan.

Kami yang memiliki pengalaman menangani anak dengan hidrosefalus memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan sesuai dengan pertanyaan yang diajukannya.

Ia sempat bertanya apakah bayi yang terkena hidrosefalus bisa disembuhkan dan tumbuh layaknya anak-anak lain pada umumnya.

Kala itu di usia yang baru 14 hari, bayinya sudah menjalani operasi pemasangan selang untuk mengeluarkan cairan berlebih yang terdapat di bagian kepalanya.

Selanjutnya bayinya dapat terus tumbuh dan berkembang dengan baik. Bayinya sudah mulai banyak membutuhkan ASI.

Ia selalu rajin dan tepat waktu untuk membawa anaknya ke dokter untuk dilakukan kontrol rutin. 

Dari hal kontrol tersebut, dokter mengatakan bahwa lingkar kepala bayinya sudah sesuai usianya. Hal itu berarti cairan yang ada di rongga kepalanya sudah semakin berkurang sehingga cairan tersebut tidak membuat kepala menjadi membesar layaknya kepala anak-anak yang terkena hidrosefalus yang cukup menonjol atau menarik perhatian.

Ia juga mengabarkan bahwa luka operasi untuk pemasangan selang sudah mulai mengering. Berat badan bayinya terus bertambah. Bayinya terlihat semakin besar dan makannya pun juga sudah mulai lahap.

Lalu, setiap 3 bulan sekali ia akan membawa anaknya untuk kontrol kepada dokter untuk melihat kemajuan proses tumbuh kembangnya. 

Si anak terus menunjukkan perkembangan yang signifikan sehingga hal tersebut benar-benar membuat ia menjadi kuat, tegar dan tidak ingin lengah untuk dapat selalu mengontrol perkembangan proses pemulihan kondisi anak pasca operasi hidrosefalus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun