Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah 2013 Jelajah Negeri Sendiri 2014 | Best Teacher 2022 Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi ANBK | Penggerak KomBel

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama Pilihan

Momentum Presidensi G20: Pentingnya Ekonomi Inklusif bagi Indonesia dan Dunia

31 Juli 2022   23:22 Diperbarui: 31 Juli 2022   23:35 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
G20 adalah forum kerja sama ekonomi internasional beranggotakan negara dengan perekonomian besar di dunia. (Antara Foto/Pool/Hafidz Mubarak A via kompas.com)

Lalu bagaimana kaum perempuan ikut berupaya membangkitkan ekonomi yang inklusif?

Kaum perempuan adalah salah satu golongan yang dengan kreatifitasnya mampu ikut berkontribusi menjadikan ekonomi Indonesia terus menggeliat.

Kaum perempuan di Indonesia memang kreatif, tangguh, dan mampu menangkap peluang ekonomi yang hadir di depan matanya. 

Tengok saja di marketplace dan lintas media sosial sangat banyak sekali kaum perempuan yang fokus mengembangkan bisnis online shop.

Kita semua tahu bahwa laju perputaran ekonomi di masa pandemi melalui transaksi jual beli online menjadi salah satu penyumbang pendapatan negara yang sangat besar.

Begitulah bukti bahwa kaum perempuan menjadi salah tulang punggung penggerak ekonomi Indonesia yang harus diberikan perhatian dan dukungan agar dapat terus menjalankan bisnisnya baik secara online maupun offline.

Kaum disabilitas juga harus merasakan dampak ekonomi inklusif ini. Bahwa keberadaan mereka harus mampu diberdayakan oleh pemerintah secara eksklusif.

Para penyandang disabilitas dapat ikut berkontribusi bangkitkan ekonomi seperti melalui UMKM dan ekonomi kreatif. 

Sudah banyak penyandang disabilitas yang mandiri melalui usaha ekonomi kreatif seperti bidang makanan, tekstil, furnitur, dan lain sebagainya.

Dengan dukungan finansial yang diatur Bank Indonesia, para penyandang disabilitas akhirnya mampu membangkitkan ekonomi sehingga dapat meredam stigma negatif dari masyarakat awam yang terkesan menyepelekan mereka hanya karena faktor keterbatasan gerak dan jangkauan fisik misalnya.

Untuk itu pemerintah harus terus mengupayakan bantuan baik dari segi finansial maupun kemudahan akses layanan hukum dan perizinan agar para penyandang disabilitas terus menjadi mandiri dalam segi ekonomi karena mereka memiliki hak yang sama dengan masyarakat umum lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun