Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah 2013 Jelajah Negeri Sendiri 2014 | Best Teacher 2022 Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi ANBK | Penggerak KomBel

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ada 3 Alasan Peternak Menstabilkan Harga Sapi walau Terdampak PMK

9 Juli 2022   13:00 Diperbarui: 11 Juli 2022   00:43 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peternak dengan sapi kesayangannya yang hendak dijual untuk keperluan qurban Idul Adha 2022 (Foto: Akbar Pitopang)

PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) pada hewan ternak telah mempengaruhi para peternak dan ikut pula mempengaruhi harga hewan ternak di pasaran.

Dikarenakan banyak kasus penemuan PMK pada hewan ternak seperti sapi yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia membuat ketersediaan stok sapi yang sehat menjadi berkurang.

Sedangkan permintaan pasar sedang tinggi-tinggi karena bertepatan dengan momen jelang Idul Adha yang hendak menyebelih hewan qurban.

Permintaan pasar yang tinggi sedangkan stok semakin terbatas membuat para agen atau toke ternak memutar otak dengan langsung terjun ke kandang untuk mencari hewan ternak yang sehat dan layak.

Begitulah yang dialami oleh kakak ipar kami yang merupakan salah seorang peternak sapi skala kecil yang ikut didatangi oleh agen atau toke.

Toke tidak mematok harga tapi menyerahkan keputusan harga kepada peternak sendiri.

Berapapun harga sapi yang ingin dijual oleh peternak maka toke siap untuk membelinya. Tentu dengan harga yang masih cenderung masuk akal walaupun harga pertama dilempar oleh peternak.

Kesempatan itu tentu sebenarnya dapat dimanfaatkan oleh peternak untuk meraih keuntungan dengan patokan harga yang tinggi.

Apalagi, sudah jelas bahwa para peternak sudah banyak yang terkena dampak dari PMK ini.

Tapi, ternyata peternak masih punya hati nurani dan akal sehat dalam melihat kondisi yang tengah terjadi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun