Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah 2013 Jelajah Negeri Sendiri 2014 | Best Teacher 2022 Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi ANBK | Penggerak KomBel

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Bertani: Menyatukan Kearifan Lokal dan Modifikasi Teknologi ala Petani

22 Juni 2022   09:14 Diperbarui: 22 Juni 2022   20:46 2246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi bertani di negeri Indonesia (Dokumentasi pribadi)

Pertanian merupakan salah ciri dari negeri ini. budaya dan tradisi bertani sudah sangat lama menjadi bagian hidup dan kehidupan masyarakatnya.

Dengan kondisi negara kita yang super subur dan sangat mendukung proses kegiatan bertani ini maka tak heran jika bertani adalah sebuah kegiatan yang telah mendarah daging sejak dulunya.

Tradisi bertani tidak hanya sekedar ragam tradisi yang hanya diperingati berupa seremonial pada suatu waktu tertentu. 

Melainkan tradisi bertani ini terus dijalankan setiap harinya. Setiap musim dan sepanjangan tahun tentunya.

Kita hidup di bumi indonesia ini begitu penuh kenikmatan dari hasil bertani. Hasil pertanian yang melimpah dan kaya sumber daya alam patut untuk disyukuri.

Semangat itu perlu untuk terus dirawat dan dijaga. bahwa tradisi bertani di negeri ini sejatinya tidak akan pernah terhenti.

Selalu akan ada regenerasi yang akan fokus mengurusi dan berkecimpung dalam tradisi bertani ini.

Walaupun hingga saat ini tradisi bertani masih dijalankan dalam dominasi para generasi tua.

Tapi semangat menjaga eksistenti tradisi bertani tetap terus ada dan diwariskan kepada generasi muda yang ada saat ini.

Maka cukup banyak kita menemukan fenomena saat ini dimana generasi muda mengangkat tradisi bertani ini ke level yang menginspirasi banyak orang. Seperti yang dilakukan oleh sahabat kita, Guido. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun