Dia pria berasal dari dataran tinggi, Kecamtan Camba, Kabupaten Maros. Nada suaranya keras dan tegas. Amirullah Nur yg kerap kami sapa Kaka Ai. Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Maros ini, kadang tanpa tedeng aling-aling, kala ia memperjuangkan keyakinan politiknya. Ia tak kenal kata gentar.
2014 lalu, Kaka Ai membuktikan talentanya. Ia merebut kursi DPRD Maros dengan enteng. Sebahagian mengatakan, Kaka Ai  melakukan "bunuh diri kelas" ketika ia menarget menjadi Anggota DPRD Kabupaten. Jika ditilik dari aktifitas keseharian, Kaka Ai semula diprediksi maju sebagai Caleg DPR RI. Sebab ia memiliki bekal popularitas dan basis yg kuat untuk bertarung ke DPR RI, terutama di dataran tinggi, Maros. Basis Keluarga Kaka Ai sangat besar, termasuk sangat berpengaruh. Belum lagi ia sebagai enterpreneur yg selama ini berkiprah di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi).
Pergaulannya sangat luas. Hampir di semua penjuru di Sulsel, ia memiliki jaringan yg mapan. Tak hanya di Sulsel, di Pusaran kekuasaan, DKI Jakarta, pun Kaka Ai  sangat dikenal di kalangan tokoh nasional. Ia bersahabat dengan beberapa orang beken. Misalnya Sandiaga Uno, Aksa Mahmud, Erwin Aksa dan masih banyak lagi jejeran tokoh nasional lainnya.
Di mata sy, Kaka Ai adalah seorang yang fenomenal. Suatu hari sy melihatnya bercengkerama dengan tokoh militer dengan bintang di pundak, di lain waktu, ia juga bercengkerama sambil diskusi dengan politikus beken. Ironisnya, ia memperlakukan yg elit dan yg kumuh sama di depannya.
Di Lingkungan Partai Demokrat, mulai dari atas hingga jajaran paling bawah, sosok Kaka Ai tak asing lagi. Ia dikenal dekat dengan Ketua OKK DPP PD, Pramono Edhie Wibowo. Tak hanya itu. Office boy di kantor DPP Partai Demokrat pun kenal baik dengan sosok Kaka Ai. Kehadirannya selalu dirindukan oleh mereka.
Ketika ngobrol dengan penjual teh botol dan gorengan di kawasan Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, sosok pria yg ramah pun dikenal baik. Ada satu hal, Kaka Ai punya solidaritas terhadap persahabatan. Itulah yg membuat ia diterima semua kalangan, baik yg elit maupun yg lusuh.
Sudah nyaris satu dasawarsa sy mengenalnya. Dan kurang kebih 7 tahun mendampingi sebagai Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Maros. Kaka Ai memercayai sepenuh hati jika ia mendelegasikan tugas politik maupun tugas parlemen ke Anggotanya. Jika berbeda pendapat, ia tak menjadikan perbedaan itu gesekan pribadi, tapi ia memberi solusi yg bisa diterima.
Banyak yg bertanya, bagaimana gaya kepemimpinan Kaka Ai selama memimpin Demokrat Maros. Sy tahu, pertanyaan spt ini muncul karena nama Kaka Ai sudah santer dibicarakan sebagai the next Bupati Maros ke depan.
Banyak hal yg dimiliki Kaka Ai yg jarang dimiliki orang lain. Jujur, Kaka Ai termasuk pemimpin yg mempunyai nyali besar. Ia tak gentar jika mesti berhadap-hadapan dalam perrarungan politik. Ia bisa melakukan manuver politik  yg sulit dilakukan org lain. Tentu kemampuan plus Kaka Ai datang dari talentanya sebagai pengusaha yg mencapai sukses dengan merangkak dari bawah.
Ketika sy menjabat Ketua Ftaksi Demokrat DPRD Maros (2009 - 2014), tak sekalipun Kaka Ai pernah mengintervensi. Padahal ketika itu, sebagai Ketua DPC, ia dapat mengendalikan kebijakan Fraksi.
Di sinilah sy menemukan kekuatan leadership Kaka Ai, percaya kepada anggota, ia hanya memberi arahan, membimbing dan memgingatkan jika ada yg melenceng. Ia menempatkan diri sebagai kaka, sahabat dan juga sebagai parner kerja politik yg elegant.
