Food and Drug Adminisration (FDA) AS, pada tanggal 16 Juli 2012, menyetujui penggunaan tenofovir disoproxil fumarate/emtricitabine (Truvada, Gilead) untuk mengurangi resiko infeksi HIV pada individu sehat yang memiliki resiko terinfeksi virus yang disebabkan karena hubungan seksual.
Obat antiretroviral ini adalah obat profilaksis pertama yang disetujui. Saat ini obat ini juga diindikasikan, kombinasi dengan antiretroviral lain, untuk mengobati orang dewasa dan anak-anak diatas 12 tahun yang terinfeksi HIV.
Tenofovir disoproxil fumarate/emtricitabine (Truvada, Gilead) diresepkan dengan tujuan sebagai preexposure prophylaxis (PrEP) (pencegahan sebelum terpapar) dan diharapkan dikonsumsi setiap hari sebagai bagian strategi pencegahan HIV, yang mana termasuk seks aman, konseling pengurangan resiko, dan melakukan pemeriksaan HIV secara regular.
FDA memberikan peringatan bahwa obat ini hanya boleh diresepkan untuk tujuan PrEP kepada individu yang telah dikonfirmasi negative HIV sebelum menggunakan obat ini dan setidaknya tiap 3 bulan setelah penggunaan obat ini. Obat antiretroviral ini dikontraindikasikan untuk individu yang positif HIV atau yang tak diketahui status HIV nya.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait penggunaan obat ini :
-Obat ini bukan pengganti penggunaan kondom, tetapi lebih berupa pelengkap/tambahan.
-Obat ini harus dikonsumsi setiap hari, sebab keefektifannya sangat berhubungan dengan kepatuhan mengkonsumsi obat. Penggunaan yang terputus-putus atau hanya digunakan sebagai "party drug" dapat memicu terjadinya resitensi.
-Monitoring status HIV pasien setelah menggunaakan obat ini sangat penting sebab jika pasien kemudian terinfeksi HIV, maka dia seharusnya mengganti penggunaan obat antiretroviral tunggal ke kombinasi obat antiretroviraldengan tujuan mengobati (bukan lagi mencegah) infeksi HIV. Dan jika pasien yang positif terinfeksi terus menggunakan Truvada maka akan meningkatkan resiko resistensi.
Tidak Ada Kejadian Efek Samping Baru Yang Ditemukan
Dua percobaan telah dilakukan untuk keamanan dan kefektifan Tenofovir disoproxil fumarate/emtricitabine (Truvada, Gilead) sebagai PrEP. Salah satu percobaan yang disebut the Preexposure Prophylaxis Initiative (iPrEx) menemukan bahwa obat ini mengurangi resiko infeksi HIV sebesar 42 % diantara pria yang memiliki hubungan seks sesama pria [men who have sex with men (MSM)] dibandingkan dengan placebo. Seluruh partisipan setiap bulannya mendapatkan tes HIV, menggunakan kondom, konseling rutin, serta mendapatkan perawatan untuk penyakit seksual lain diluar HIV.
Percobaan lain yang dinamakan Partners PreP, membandingkan penggunaan tenofovir disoproxil fumarate/emtricitabine, tenofovir disoproxil fumarate, dan placebo pada 4758 pasangan serodiskordan (salah satu pasangan positif HIV dan yang lain negatif HIV) di Uganda dan Kenya. Resiko pasangan yang negative HIV untuk mengidap HIV menurun sebesar 75 % jika dia mengkonsumsi tenofovir disoproxil fumarate/emtricitabine.
Kedua bentuk percobaan klinik PrEP ini tidak mendeteksi adanya kejadian efek samping baru untuk penggunaan tenofovir disoproxil fumarate/emtricitabine. Efek samping yang paling umum adalah diare, mual, nyeri perut, sakit kepala dan kehilangan berat badan.
Kemungkinan memperburuk gagal ginjal dan mengurangi densitas tulang bisa terjadi, tetapi kurang umum. Keterangan ini telah ditambahkan dilabel obat.
Informasi lebih lanjut bisa dicek diwebsite FDA.
Sumber : Medscape Pharmacists News
Toyama, 7/18/2012