Mohon tunggu...
MAULANA AKBAR AL HAKIM
MAULANA AKBAR AL HAKIM Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - POLITEKNIK ILMU PEMASYARAKATAN KEMENTRIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

MANAJEMEN PEMASYARAKATAN

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Taruna Sekolah Kedinasan dalam Menjadikan Indonesia Maju

28 April 2021   18:43 Diperbarui: 28 April 2021   18:57 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada zaman sekarang dimana banyak sekali persaingan pada dunia pendidikan, setiap orang harus mengenyam pendidikan yang layak karena pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan harus didapatkan oleh manusia dalam hidupnya. Dengan diperolehnya pendidikan maka manusia dapat menggali potensi dan mengembangkannya dengan karya sehinggu di harapkan dapat memajukan bangsa dan negara. Pendidikan adalah upaya seseorang untuk melakukan dan memahami sesuatu  yang sebelumnya belum mereka pahami dan sebelumnya belum mereka lakukan dan mungkin menjadi seseorang yang bukan menjadi diri mereka sendiri (Snocket, Wijayanti 2013 ).

Dalam dunia pendidikan dibagi menjadi 2 kategori yaitu, pendidikan akademik dan non akademik. Pendidikan akademik yaitu suatu lembaga pendidikan yang lebih spesifik mengembangkan peserta didik pada IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), sedangkan pendidikan non akademik yang membedakan dari pendidikan akademik bukan karena tidak diberikan ilmu pengetahuan sama sekali dalam hal ini, namun lebih ditekankan kedalam pendidikan yang lebih mengedepankan praktek-praktek di lapangan daripada teori yang diberikan pengajar di dalam kelas. 

Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan berdasarkan Surat Keputusan (SK) KEMENDIKNAS No.24 UU 2000, terdapat 3 lembaga pendidikan tinggi yang terdapat di Indonesia yaitu (Perguruan Tinggi Negeri, Perguruan Tinggi Kedinasan, Perguruan Tinggi Swasta dan lain-lain). Perguruan Tinggi Kedinasan atau yang didalam masyarakat sering disebut "Kedinasan" merupakan sekolah tinggi atau suatu akademi yang dibawah naungan Menteri atau Lemabaga Non Kementrian yang mendapat perjanjian ikatan dinas ketika menjalani masa pendidikan kemudian setelah lulus Mahasiswa Ikatan Dinas yang disebut dengan Taruna dapat langsung diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Adapun ketika menjalani pendidikan para Taruna biasanya diberi beasiswa langsung oleh negara tetapi tidak menutup kemungkinan juga terdapat beberapa Sekolah Kedinasan yang mengharuskan pembayaran SPP tiap semesternya tetapi tidak semahal Perguruan Tinggi Negeri pada umumnya.

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya,  Taruna bukanlah hanya mahasiswa yang berasal dari kalangan militer tetapi dalam hal ini mahasiswa sekolah kedinasan yang mendapat perjanjian ikatan dinas pun juga menyandang gelar taruna. Tetapi definisi seorang taruna sesungguhnya merupakan manusia yang disempurnakan, dalam hal ini taruna sekolah kedinasan maupun yang berasal dari militer di tuntut untuk dapat melakukan segala hal dengan baik. Misalnya taruna sangat dituntut untuk menanamkan nilai-nilai kedisiplinan serta menjunjung tinggi nilai(value) tersebut.

Taruna dituntut untuk dapat seimbang dalam hal akademis maupun dengan jasmaninya, karena itulah di masa depan taruna dapat diandalkan untuk meneruskan estafet kepemimpinan bangsa. Menjadi taruna juga merupakan hal yang sangat di impikan oleh banyak orang, terutama generasi muda di Indonesia. Maka dari itu proses penyaringan masuk sekolah kedinasan terbilang cukup sulit karena memerlukan proses yang panjang. 

Lalu diperlukan pengorbanan baik pikiran maupun tenaga, sehingga apa gunanya jika seorang taruna jika tidak mempunyai kecerdasan intelektual yang tinggi. Walaupun taruna dituntut untuk memiliki kecerdasan yang tinggi tetapi juga diharuskan untuk mempunyai moral yang baik pula. Karena kecerdasan intelektual taruna juga akan disejajarkan dengan moralitasnya, hal ini yang dapat menjadi suatu perbedaan antara mahasiswa sekolah kedinasan dengan mahasiswa biasa di luar sana. Maka dari itu taruna harus dapat menjadi contoh atau role model pada masyarakat maupun instansi penting pemerintah.

Taruna sebagai penerus kepemimpinan negara ini kelak sehingga diharapkan mempunyai keterampilan yang mumpuni, pengetahuan yang diatas rata-rata dan harus menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran untuk menjadi calon pemimpin yang berkualitas di masa depan. Kemudian, taruna sebagai pengawal terselenggaranya perwujudan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara harus mempunyai sikap toleransi tinggi serta mampu bergotong royong terhadap orang lain tanpa membeda-bedakan baik itu ras, suku, atau agama lain. Oleh karena itu taruna juga harus mampu menciptakan persatuan diantara banyaknya perbedaan yang ada dan bukan membuat perpecahan dengan adanya berbagai macam perbedaan tersebut.

Sekolah kedinasan berfungsi mencetak calon pemimpin handal di masa depan juga harus menerapkan integritas dan harus bersih tanpa adanya praktek KKN. Sehingga pendidikan antikorupsi dan praktik KKN lainnya sangat penting diberikan kepada para taruna sekolah kedinasan. Karena, dengan pendidikan antikorupsi yang telah diberikan oleh tenaga pendidik diharapkan mampu mencegah kasus korupsi kedepannya. Tindakan korupsi merupakan tindakan yang sangat merugikan negara serta pemerintah karena dapat mengakibatkan memperlambat pertumbuhan ekonomi, menurunnya investasi, meningkatkan kemiskinan, dan menimbulkan kesenjangan sosial.

Melalui sekolah kedinasan ini diharapkan untuk kedepannya para taruna dapat terhindar dari kasus KKN semacam korupsi ini, dan juga ketika sudah lulus dari sekolah kedinasan lulusan tersebut dapat bekerja sesuai dengan integritas serta bersih dalam melaksanakan pekerjaan dan jabatan yang diembannya. Karena yang sudah dipaparkan, ketika taruna berani melakukan tindak pidana korupsi maka instansi yang dinaunginya dapat tercoreng nama baiknya.

Jadi, kesimpulan yang dapat diambil bahwa untuk menjadikan Indonesia lebih maju di masa depan maka taruna sekolah kedinasan harus rajin belajar dan berlatih karena dengan begitu maka dapat meniti karier serta memotivasi dirinya bahwa belajar dapat dilakukan hingga akhir hayat. Namun dengan mengemban tugas yang tidak mudah, tetapi dengan dukungan moral serta motivasi yang timbul di dalam benak taruna untuk ikhlas mengabdi kepada bangsa dan negara maka dapat menimbulkan dorongan semangat untuk menjadikan negara ini lebih baik lagi. Dan juga kerja keras, usaha dan doa adalah kunci keberhasilan agar dapat berhasil dalam mencapai tujuan.

Data Diri Penulis

Taruna Muda Poltekip Angkatan 55

Nama : Maulana Akbar Al Hakim

Alamat : Jl. Raya Jatinom-Boyolali, Majegan, Tulung , Klaten, Jawa Tengah 57482

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun