Mohon tunggu...
Akbar Tanjung
Akbar Tanjung Mohon Tunggu... Administrasi - Dreams to Plan, Plan to Action, Action to Goal, and Goal to Dreams

Aparatur Sipil Negara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Budaya "Sipakatau, Sipakainge', Sipakalebbi" Pelestarian Budaya Lokal Bugis

20 Maret 2019   07:00 Diperbarui: 3 Juli 2021   01:47 10336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
lombafotoartikel.kemdikbud.go.id

Pendidikan karakter sebagai salah satu pilar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendidikan karakter mengandung nilai-nilai kehidupan yang mencerminkan karakter bangsa, baik dalam kehidupan beragama maupun sosial-budaya. 

Pada hakikatnya, pendidikan karakter mengandung nilai-nilai budaya bangsa seperti yang dikutip dari Pusat Kurikulum Balitbang Kemendiknas. Nilai-nilai tersebut diantaranya: religus, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab.

Baca juga : Memaknai 5 Peribahasa Bugis dalam Kehidupan

Keberadaan pendidikan karakter diharapkan mampu menjadi pemersatu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun kenyataannya, pengamalan pendidikan karakter mulai terkikis secara perlahan di tengah perkembangan arus globalisasi yang semakin pesat. 

Kemajuan globalisasi seharusnya bukan menjadi hambatan untuk melupakan apalagi tidak mengamalkan pendidikan karakter. Justru dengan kemajuan globalisasi, pendidikan karakter perlu diamalkan agar kita dapat terhindar dari virus negatif yang mungkin terjadi.

Di era milenial seperti sekarang ini, banyak kasus bermunculan yang megakibatkan adanya perpecahan, perselisihan dan ketidaknyamanan di wilayah NKRI. 

Terorisme, pelecehan dan penyimpangan seksual, perkelahian antrapelajar, kekerasan terhadap anak, pelecehan terhadap guru, perselisihan antaragama, pernikahan dini hingga ujaran kebencian adalah deretan kasus yang seringkali terjadi belakangan ini. 

Baca juga : Bugis Mandi, Dessert Tradisional yang Cantik

Banyak faktor yang menjadi pemicu maraknya kasus tersebut, salah satunya karena melemahnya pengamalan pendidikan karakter dalam kehidupan bermasyarakat.

 Melihat permasalahan tersebut, pendidikan karakter perlu dijadikan landasan dalam membentengi diri. Dalam penguatan pendidikan karakter harus dimulai dari pelastarian budaya lokal.

Budaya Lokal Bugis (Sipakatau, Sipakainge', Sipakalebbi) dalam Bingkai Pendidikan Karakter

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun