Mohon tunggu...
Akang Zayn
Akang Zayn Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dampak Negatif Belajar Drum secara Otodidak

19 Desember 2017   17:07 Diperbarui: 25 Desember 2017   05:13 1602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

Dalam industri musik, jumlah popularasi drummer pemula sangatlah besar. Namun anehnya hanya sedikit dari mereka yang bisa berhasil mencapai puncak kejayaan, yakni menjadi drummer kawakan. Menurut para pengamat hal ini terjadi karena sebagian besar drummer belajar drum dengan cara yang salah atau tidak dibimbing oleh guru yang tepat.

Guru yang baik, saat mengajar selalu mempertimbangkan usia, latar belakag dan modalitas pembelajaran seperti visual, auditori, dan juga setuhan. Kemudian dilanjutka dengan belajar memegang stik dengan cara tertentu, memainkan hanya satu genre musik, pelajari dasar-dasar tertentu, dan seterusnya.

Meskipun banyak dari instruktur ini telah berhasil melewati metode ini, para pelajar drum zaman modern sering kali menganggap pendekatan sempit ini kuno dan basi. Tidak ada tantangan dan kesenangan didalamnya. Walhasil banyak yang memilih belajar drum secara otodidak karena merasa para pengajar sudah tak mampu lagi memberikan arahan yang tepat.

Di masa lalu yang tidak begitu jauh, self-learning sangat terbatas: mengambil sebuah buku (atau majalah, tentu saja), mendengarkan rekaman, atau menonton drumer favorit  bermain live. Atau mungkin menggunkan video instruksional dalam VCR. Dengan kekayaan sumber pendidikan berteknologi tinggi yang tersedia bagi pemula akhir-akhir ini, termasuk YouTube, DVD, e-book, pelajaran online, situs web, dan aplikasi, inovasi soal belajar drum pun bisa diciptakan.

Namun ada kenyataannya inovasi ini seringkali membuat pemula tidak fokus selama belajar. Mereka dengan mudah menjadi terbebani dengan banyaknya pilihan, kehilangan fokus, dan membutuhkan bimbingan. Pada akhirnya mereka kembali membutuhkan seorang pembimbing dan berlari mencari guru drum yang tepat.

So, jika kamu masih berpikir bahwa belajar alat musik perkusi itu  mudah dan bisa dilakukan sendiri, cobalah untuk mempertimbangkan kembali penjelasan tadi. Mengapa sosok seorang guru selalu dibutuhkan oleh pemula, dan mengapa belajar secara otodidak justru tidak membuat kita berkembang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun