Mohon tunggu...
AkakSenja
AkakSenja Mohon Tunggu... Penulis - Perempuan yang terus belajar, bertumbuh, dan sembuh melalui tulisan.

Ekspresif yang aktif. Menulis untuk diri sendiri. Fotografi dan pejalan jiwa. Penikmat kopi dan penyuka senja.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Dibuat Susah? Jika dengan Melakukan Hal Sederhana Bahagia Menjadi Lebih Mudah?

26 Desember 2020   16:45 Diperbarui: 26 Desember 2020   16:51 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/id/photos/anak-anak-sekolah-tertawa-602967/

Tapi, tidak semua orang mengalami hal itu loh?

Iya. Memang tidak semua orang, hanya segelintir orang yang mengalaminya. Tapi, saya mengalaminya berkali-kali. Maka dari itu, saya melakukan hal yang sama untuk mereka, siapapun itu.

Bukan perihal balasan apa yang akan saya dapat nantinya atau biar dibilang sok baik atau apalah itu penganggapan orang. Namun, bagi saya sendiri memberi dengan segala kemampuan saya untuk diberikan pada siapapun yang membutuhkan merupakan sebuah kebahagiaan yang tidak ada tandingannya.

Dan saya pastikan, apa yang kita beri kepada orang lain itu akan kembali dalam berbagai bentuk. Tuhan selalu punya sejuta cara-Nya dan tak pernah kita sangka sebelumnya. Hanya saja, kita tidak pernah menyadarinya.

Pernah pada suatu waktu, terdengar deru motor datang. Saya menengok dari jendela, sebuah motor dengan keranjang motor yang berlabel tulisan JNE Express.

Saya bergumam, "Perasaan enggak pesen barang deh?"
Tak lama kemudian, saya membukakan pintu. Seorang laki-laki berdiri di halaman depan rumah saya dengan memegang sebuah paket. Dia memberikan paket itu dan tanda terima. Setelah saya mengisi tanda terima, laki-laki itu pamit dan berlalu meninggalkan halaman rumah saya.

Saya membaca definisi di resi paket itu. Satu buah buku tertulis di sana. Saya segera membuka paket itu dan benar saja, sebuah buku berada di balik balutan kertas sampul warna coklat. Buku yang pada waktu itu sangat ingin saya miliki. Di dalamnya terlipat sebuah kertas yang berisi sebuah pesan.

"Terima kasih buat waktunya kemarin. Terima kasih untuk jamuannya yang super duper enggak bakal terlupakan pokoknya. Kutunggu kedatanganmu di sini. Tertanda, Saudara Jauh."

Waktu itu bahagia sekali rasanya menerima sesuatu yang paling kita inginkan atau butuhkan. Tapi, saya diajarkan sebuah ilmu seperti ini, "Memberilah sebanyak-banyaknya, tanpa berpikir menerima kembali meski hanya sedikit." Anggap saja hal yang kita terima itu bonus dari Allah.

Dari beberapa orang, saya yakin punya banyak versi cerita perihal definisi bahagia itu seperti apa. Sebenarnya banyak cerita tentang bahagia yang sangat sederhana bahkan sangat sepele, tetapi sangat berarti bagi saya.

Jadi, pernah pada waktu itu selepas menghadiri acara di Kediri, saya memutuskan untuk langsung pulang. Saya naik bus dari Nganjuk tepat pukul 17.30. Jam-jam segitu bus jurusan Jogja sudah penuh dan waktu itu saya berdiri sejenak dengan menggendong tas carrier sambil menunggu kursi yang kosong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun