Mohon tunggu...
A Karma Sentika
A Karma Sentika Mohon Tunggu... -

Lahir di Surabaya, dan sekarang tinggal di Bandung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bangkitlah Indonesiaku

11 Februari 2011   11:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:42 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1297397448870612887

[caption id="attachment_89480" align="aligncenter" width="490" caption="Park Bridge in Helsinki"][/caption]

Di suatu hari Sabtu, di penghujung tahun 1989, saya dan dua teman yang berasal dari India dan Malaysia, sedang jalan-jalan di kota Helsinki Finlandia. Ketika asyiknya berbincang, tiba-tiba kami dikejutkan oleh panggilan seorang teman asal Somalia yang terlihat berlari-lari kecil menghampiri kami. Sambil terengah-engah dia berkata bahwa dia barusan saja menemukan pemandangan yang sangat indah sekali bagaikan sorga…… dan kami di paksanya untuk mengikuti dia melihat sorga dimaksud….

Sesampainya di tempat yang dimaksud saya hanya melihat suatu danau kecil yang di kelilingi taman ..… biasa-biasa aja sih menurutku. yah….…mungkin seperti hazard yang berbentuk danau di dalam padang golf.

Mungkin bagi teman yang berasal Somalia pemandangan seperti itu sangat menawan, karena di negaranya yang beriklim tropis kering serta curah hujan yang rendah, maka sepanjang mata memandang hanya terlihat gurun yang gersang, tentu pemandangan taman tersebut sangat indah… bagaikan sepotong sorga yang yang ada di bumi.

Melihat kenyataan itu kita sebagai rakyat Indonesia harus nya bersyukur atas segala rahmat yang di berikanNya dalam bentuk keindahan alam. Kita bisa berbangga dengan Gunung Rinjani yang memiliki panorama yang bagus, sebuah danau vulkanik yang terbesar di dunia yang disebut dengan Danau Toba, Green Canyon yang menyimpan pesona luar biasa, Taman Nasional Bantimurung yang memiliki pemandangan alam yang paling indah dan lain-lain tempat.

Pemandangan yang indah tersebut diimbangi pula dengan tanah yang subur sehingga kalaulah di tancapkan tongkat pasti tumbuh menjadi tanaman. Dengan tanah yang subur, tentu akan diperoleh hasil bumi yang melimpah ruah. Belum lagi sumber alam mineral yang melimpah serta sumber alam dari laut, yang kesemuanya merupakan potensi kekayaan Indonesia yang dapat mensejahterakan rakyatnya.

Namun sayang, sumber alam tersebut tidak di kelola secara optimal, sumber alam bahkan di keruk oleh orang asing, sehingga sumber kekayaan alam yang melimpah tersebut tidak dapat meningkatkan taraf hidup rakyat. Padahal kekayaan alam merupakan salah satu faktor penentu kedudukan dan citra suatu negara dalam kancah percaturan ekonomi dan politik global. Sangat ironis kalau Rakyat Indonesia hidup dalam kemiskinan padahal ditengah kekayaan alamnya.

Pemandangan yang indah itupun sekarang sering tidak ramah kepada manusia, gunung yang dibanggakan meletus dan mengirim debu dan lahar dingin. Laut yang semula tenang, tiba-tiba mengirimkan ombaknya ke daratan dan melumatkan apa yang dapat dijangkaunya. Kerusakan hutan yang mengkibatkan alam yang tadinya asri menjadi gundul dan air hujan pun yang semula ditampungnya, sekarang dibuangnya begitu saja yang mengakibatkan banjir dan tanah longsor.

Semakin lengkaplah penderitaan dan kemiskinan yang diderita masyarakat Indonesia, mungkin ini yang oleh para sosiolog menyebutnya sebagai "kemiskinan struktural” ?,  yaitu kemiskinan yang melanda sejumlah elemen dalam suatu masyarakat karena adanya jenjang-jenjang status sosial-ekonomi.

Berdasarkan hasill survey, struktur bangun masyarakat Indonesia berbentuk piramida dengan mayoritas 70% berada pada tingkat hidup yang rendah, sangat mengerikan sekali …..!!!!

Kemiskinan ini di perparah pula oleh pemerintah yang sudah broken government, tidak ada koordinasi yang rapi diantara pengelola negara baik itu di eksekutif, di legislatif maupun di yudikatif.  Sehingga ada yang mempertanyakan apakah yang bisa kita banggakan dari bangsa ini..?

Jangan disalahkan jika penduduk Indonesia yang ada diperbatasan memilih menjadi warga negara tetangga yang sekaligus akan memindahkan garis perbatasan dua negara, karena menjadi warga negara tetangga lebih menjanjikan, memperoleh pendidikan yang murah dengan sarana dan prasarana yang memadai.

Karena itu, mari kita bangkit dari keterpurukan ini, marilah bersatu untuk membangun negeri yang kita cintai ini. Kepada para pengelolan negara dan para pemimpin partai politik, hilangkan gontok-gontokan, hilangkan untuk saling menjatuhkan, janganlah kalian grogoti kekayaan negara dengan kerakusanmu. Tataplah kedepan, rakyat Indonesia sedang menanti uluran tanganmu dan janji-janji yang pernah kau tebar.

Janji-janji yang kau tebar, sempat membuat rakyat terperangah dan timbul rasa optimis. Namun angin sorga yang kau hembuskan ternyata hanya pemanis kata saja dalam rangka merebut simpati, rakyat makin menderita, apakah ini yang oleh psikolog disebutnya rakyat Indonesia sedang menderita "optimisme apatis" ?

Bagi rakyat Indonesia, marilah kita hidup berdampingan dan saling membantu, karena kita hidup diantara kurang lebih 300 etnis dan ras yang berbeda, budaya yang berbeda serta agama yang berbeda. Janganlah kita mudah terprovokasi dan janganlah kita saling mempengaruhi dalam keyakinan agar tidak terjadi konflik horizantal. Heterogennya masyarakat sangat mudah tersulutnya konflik horizontal.

Jika terjadi konflik horizontal dan merata,maka sangat mahal harga yang kita tebus pasca konflik horizontal. Untuk mengobati trauma dan kerusakan phisik akibat konflik horizontal diperlukan banyak dana dan upaya.

Mari kita bangkit saudaraku, kita wujudkan Indonesia bagaikan surga yang ada di dunia, selain memiliki keindahan alam juga indahnya kerukunan kita hidup berdampingan dalam damai

Semoga

Bandung, 10 Pebruari 2010

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun