Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Entrepreneur

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik kepada lingkungan alam dan lingkungan sosial dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tiga Biksu Myanmar, Pahlawan Muslim Rohingya

7 Juni 2015   08:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:18 1465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

27 May 2015 yang lalu, U Withudda (Kepala Biara Yadanar Oo di Meiktila), U Seindita (Pendiri Asia Light Foundation di Pyin Oo Lwin) dan U Zawtikka dari Biara Oo Yin Priyati di Yangon, menerima World Harmony Award dari Parliament of the World’s Religions dalam acara "Oslo Conference to Stop the Systematic Persecution of Burma’s Rohingya" yang diadakan oleh Norwegian Nobel Institute dan Voksenaasen Conference Center.

Penghargaan tersebut diberikan atas upaya mereka dengan mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan lebih dari seribu orang Ummat Muslim saat terjadi kerusuhan di Myanmar tahun 2013.

Imam Malik Mujahid, Kepala Parliament of the World’s Religions menyebutkan bahwa Biksu-biksu yang sangat luar biasa ini menentang persepsi bahwa seluruh Biksu Buddha mendukung kekerasan terhadap Rohingya.

Peserta konferensi tersebut berasal dari 16 negara. Diantaranya Aktivis Rohingya, Biksu Buddha, Pendeta Kristen dan Pemimpin Islam dari Myanmar, yang bersatu untuk mendesak diadakannya aksi internasional untuk menyelesaikan persoalan ini.

Semoga harapan atau tujuan para peserta konferensi tersebut beserta seluruh orang yang turut prihatin terhadap permasalahan yang sangat memprihatinkan ini bisa segera terwujud.
 

[-Rahmad Agus Koto-]

Sumber

Parliament of The World's Religion

Irrawaddy

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun