Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Entrepreneur

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik kepada lingkungan alam dan lingkungan sosial dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sukses Mengelola Sampah Rumah Tangga, Mulai dari Diri dan Keluarga Sendiri

6 Juli 2012   23:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:13 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1341628279484032260

[caption id="attachment_199294" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/ Admin (shutterstock.com)"][/caption]

Sampah adalah bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas kehidupan manusia. Namun, apabila sampah tidak dikelola dengan baik, sampah pun jadi masalah yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan dan menimbulkan permasalahan kesehatan.

Sebaik dan secanggih apapun teori dan program-program pemerintah dalam manajemen pengelolaan sampah, kunci suksesnya terletak pada kesadaran lingkungan setiap anggota masyarakat (Environment Self Awareness), yang dimulai dari diri dan keluarga sendiri.

4M adalah tips klasik namun sangat efektif dan berlaku sepanjang masa yaitu Mengurangi (Reducing), Memakai Ulang (Reusing), Memisahkan (Seperating) dan Mendaur Ulang (Recycling). Contoh-contoh dibawah ini hanya sebagai gambaran, kreativitas tentunya dibutuhkan dalam hal ini.

1. Mengurangi (Reducing)

  • Membeli kebutuhan rumah tangga secara rutin misalnya sekali sebulan atau sekali seminggu.
  • Membawa keranjang belanjaan sendiri atau kalau tidak, meminta kepada pelayan kedai atau swalayan untuk menyatukan semua belanjaan dalam satu kantong plastik yang besar, tidak perlu memberi plastik lagi untuk produk-produk berukuran kecil, kecuali diantara belanjaan ada makanan dan produk yang berbau menyengat seperti sabun mandi.
  • Mengutamakan membeli produk berwadah (botol) sehingga bisa diisi ulang, misalnya deterjen cair.
  • Memperbaiki produk-produk rusak (seandainya masih bisa diperbaiki), misalnya kipas meja dan pakaian robek.
  • Kalau memungkinkan membeli peralatan-peralatan yang tahan lama misalnya blender berkualitas baik.

2. Memakai Ulang (Reusing)

  • Memanfaatkan produk yang telah habis masa pakainya untuk kepentingan lain, misalnya sikat gigi yang digunakan sebagai alat pembersih sudut-sudut keramik, dan pakaian untuk dijadikan kain lap.
  • Mempergunakan kembali plastik kantongan belanja, untuk belanja berikutnya hingga tidak bisa digunakan lagi.
  • Memakai sisi kertas yang kosong dari dokumen-dokumen usang misalnya untuk catatan-catatan sementara.
  • Mempergunakan kembali wadah produk-produk tertentu, misalnya botol selai dan botol sirup.

3. Memisahkan (Seperating)

  • Menyediakan tempat sampah yang berbeda berdasarkan jenisnya yaitu sampah organik misalnya kulit buah-buahan, bagian akar dari sayuran, dan sampah non organik seperti produk berbahan plastik dan karet.
  • Seandainya kita tidak sempat untuk memanfaatkannya, pemisahan tersebut dapat mempermudah pekerjaan petugas pembersihan lingkungan atau pemulung, dan juga mempermudah pemerintah untuk mengelolanya lebih lanjut.

4. Mendaur Ulang (Recycling)

  • Sampah organik dapat didaur ulang menjadi pupuk kompos untuk tanaman pekarangan atau taman.
  • Mengolah sampah plastik atau botol menjadi permainan, hiasan dan sebagainya.

Mudah-mudahan bermanfaat,

Salam Hangat Sahabat Kompasianers ^_^

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun