Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Entrepreneur

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik kepada lingkungan alam dan lingkungan sosial dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Status Labil", Penyebab Utama Tren Bunuh Diri Selebriti Korea

22 Oktober 2012   06:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:32 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Satu dekade terakhir, merupakan masa keemasan dunia hiburan Korea, masyarakat Korea menyebut fenomena yang mendunia ini sebagai Hallyu, Korean Wave, sebagian menyebutnya dengan Hallyu-wood.

Sayangnya, dibalik fenomena ini, tingkat bunuh diri di kalangan selebriti Korea malah semakin meningkat. Selebriti Korea terkenal yang memutuskan bunuh diri diantaranya adalah Choi Jin Sil (2008), Jang Ja Yeon (2009), Da-Ul Kim, Song Ji Seon (2011), dan Jung Ah Yool (2012).

Park Jin-hee, artis film My Mother, salah satu selebriti Korea yang cukup terkenal, prihatin dengan tren sosial yang negatif ini, dan terinspirasi menjadikannya sebagai tesis tingkat master di Yonsei University School of Social Welfare. Hasil penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2010 ini menunjukkan tren bunuh diri yang sangat tinggi di kalangan selebriti Korea dan mengemukakan penyebabnya.

Park meneliti 260 selebriti Korea yang berpenghasilan satu juta Won per episode hingga satu juta won per bulan. 40% diantaranya mengalami depresi dan seringkali berniat bunuh diri, 20% bahkan telah membeli racun kimia dan "peralatan" untuk bunuh diri, sisanya mengaku telah mengatakan keinginan bunuh diri itu kepada orang lain.


"Aku muak hidup dan ingin mati."

"Aku mau bunuh diri dan seringkali berpikir untuk melakukannya."

Dua kalimat di atas adalah ucapan yang dikutip dari sebagian responden penelitian Park.

Tuntutan untuk tetap disukai, terlihat atraktif, eksis, muda, semangat dan dipenuhi keberuntungan adalah faktor-faktor yang kerap "memaksa" mereka untuk menyembunyikan kenyataan yang sebenarnya. Keadaan ini diperparah oleh status finansial yang sangat fluktuatif dan adanya perasaan bahwa bakat mereka kadang tidak dihargai semestinya oleh publik dan kalangan industri hiburan.

Park menyebutkan bahwa "Status Labil" ini adalah penyebab utama yang membuat mereka depresi dan memiliki kecenderungan memilih jalan pintas untuk keluar dari permasalahan yang mereka hadapi melalui bunuh diri.

SeoulBeats memberitakan bahwa lingkungan selebritis Korea sangat berat, lingkungan yang "kotor", dipenuhi oleh aktivitas ilegal dan tidak bermoral.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun