Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Entrepreneur

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik kepada lingkungan alam dan lingkungan sosial dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sikap Ahok Terhadap Politik, Agama dan Tuhan

12 September 2014   08:44 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:55 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Naiknya pemberitaan Ahok terkait pengunduran dirinya dari Partai Gerindra, mengingatkan saya pada acara Kompasianival 2013, dimana waktu itu beliau menjadi salah satu narasumbernya. Saya memperhatikan langsung secara seksama ketika beliau menyampaikan pemikirannya mengenai kemajuan dan perkembangan Jakarta yang dipimpin oleh Jokowi dan Ahok.

Secara umum, saya menilai cara penyampaian dan ide-idenya cukup menarik saat itu.

Disini saya hendak menyampaikan pandangan saya terkait sikap politik Ahok, dan bagaimana pandangannya terhadap agama dan ketuhanan.

Sikap Politik Ahok

Ahok sosok yang idealis, ambisi dan ego politiknya sangat tinggi, saking tingginya ia tidak bersedia loyal terhadap partai-partai yang terlihat sekali hanya dijadikannya sebagai kendaraan politik semata. Secara tidak langsung beliau telah menyepelekan (jika bukan melecehkan) sikap-sikap politik partai-partai itu. Sejauh ini sudah tiga partai yang ditinggalkannya, PPIB, Golkar dan Gerindra.

Untuk yang terakhir, saya heran dengan alasannya keluar dari Gerindra. Tidak logis jika alasan Ahok keluar hanya dikarenakan perbedaan pendapat terkait teknis Pemilihan Kepala Daerah dengan partai tersebut.

Perbedaan pendapat yang tidak begitu prinsipal.

Bisa dikatakan itu hanyalah alasan yang dibuat-buat oleh Ahok. Beliau memang sudah memiliki niat tuk keluar dari Gerindra. Nah, yang sangat menarik dari hal ini adalah apa sebenarnya yang ada di benak Ahok? Apa motifnya....?

Demi rakyat?

Ahh nehh... saya belum mempercayai sepenuhnya ketulusan atau kemuliaan tujuan Ahok. Demi rakyat? Berat itu, berat sekali pun.

Saya masih membutuhkan waktu untuk mengetahui bagaimana Ahok sebenarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun