Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Entrepreneur

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik kepada lingkungan alam dan lingkungan sosial dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Salut! Jokowi-Ahok Berhasil Menundukkan Bank Dunia

5 Juni 2013   19:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:29 7241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah sekitar dua bulan, akhirnya Bank Dunia mengalah dan memutuskan menerima persyaratan yang diajukan oleh Gubernur dan Wakil gubernur DKI, Jokowi-Ahok, untuk menyelesaikan program Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) atau pengerukan 13 sungai dalam jangka waktu dua tahun.

Kesepakatan ini diberitakan setelah pertemuan antara Ahok dengan Direktur Bank Dunia untuk Indonesia, Stefan Koeberle, lebih kurang selama 45 menit di Balaikota Jakarta, Selasa (4/5/2013). [Republika]

"Ya, kita senang saja, akhirnya Bank Dunia mengerti harus bisa selesai dua tahun. Soalnya dulu Bank dunia tidak mengatakan ya atau tidak untuk waktu penyelesaian normalisasi 13 sungai."

Ahok, Balaikota Jakarta, Selasa (4/5/2013), Kompas.

"Kami tadi membicarakan dukungan terhadap pengelolaan banjir di Jakarta. Dari sisi kami, tidak ada halangan dan kami setuju untuk segera melaksanakan program ini. Isu sosial juga harus diselesaikan secara transparan, melibatkan konsultasi dan terdokumentasi."

Stefan Koeberle [Liputan 6]


Sebelumnya, Jokowi dan Ahok dengan tegas menyatakan bahwa Pemprov DKI akan membatalkan kerjasama dengan Bank Dunia perihal proyek JEDI, apabila tidak memenuhi persyaratan yang diajukan oleh Pemprov DKI, dan akan menggunakan APBD DKI untuk melanjutkan proyek tersebut.

Menurut Ahok, masa pinjaman lima tahun yang diajukan Bank Dunia terlalu lama, sementara permasalahan banjir semakin mendesak untuk diatasi, selain itu "bunga" pinjaman akan menjadi sangat besar [Kompas].

"Kita mau nanya, mereka itu (Bank Dunia) tetap dengan cara-cara yang rumit seperti itu atau tidak? Kalau masih seperti itu, ya enggak usah, gampang."

Jokowi, Balaikota Jakarta, Selasa (2/4/2013), [Kompas]

"Mereka mau bertemu saya saja. Tetap saja kalau mereka tidak mau menyelesaikan selama dua tahun, pulang kampung saja, kan."

Ahok, Balaikota Jakarta, Selasa (4/6/2013), [Kompas]


Sebagai informasi, Proyek JEDI yang dirintis oleh Gubernur DKI sebelumnya, Fauzi Bowo atau Foke, diperkirakan menelan anggaran sebesar 190 juta dollar AS. Bank Dunia memberikan pinjaman lunak kepada pemerintah Indonesia sebesar 139 juta dollar AS. Sisanya sebesar 51 juta dollar AS akan diambil dari APBN dan APBD DKI [Kompas]. Proyek ini diprediksikan dapat mengurangi banjir sekitar 30 persen titik banjir Jakarta.

Pengajuan pinjaman ke Bank Dunia sebenarnya sudah sejak tahun 2008. Namun, karena hambatan birokrasi, realisasinya baru terjadi tahun 2012. Tender proyek JEDI pun telah berjalan dengan melibatkan 14 perusahaan, termasuk dari Korea, China, India, dan Taiwan [Kompas].

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun