Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Entrepreneur

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik kepada lingkungan alam dan lingkungan sosial dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Memaknai dan Menyikapi Relativitas Pendapat

28 Oktober 2012   23:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:16 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Relatif, tergantung sudut pandang, tergantung pola pikir, tergantung konteks, dan sejenisnya, adalah kata-kata yang sering muncul dalam suatu percakapan atau diskusi.

Kadang-kadang saya merasa lucu apabila kata-kata itu dimunculkan oleh seseorang untuk menyikapi suatu pembahasan, apabila yang dibahas itu sudah jelas (dalam hal ini pendapatnya salah), kadang-kadang juga malah menjengkelkan karena berlindung dibalik kata-kata relatif, misalnya "kepala kan sama-sama hitam, isinya lain-lain".

Sebagai contoh ekstrim,

1+1=2

[saya batasi dalam konteks matematika loh, karena (lagi) dari sudut pandang ekonomi dan biologi bisa saja jadi 2, 3 dan seterusnya hehehehe...]

Jawaban 1+1=2 adalah kebenaran mutlak, tidak ada relativitas untuk contoh ini.

Kalau diambil contoh yang lebih kompleks, misalnya sistem pemerintahan mana yang paling bagus, pemimpin mana yang paling adil, pendapat siapa yang benar mengenai suatu peristiwa, benar atau tidaknya keberadaan tuhan, agama yang mana yang benar dan seterusnya.

Salah satu dari sekian pendapat yang muncul untuk itu mutlak ada satu yang benar, atau sama sekali tidak ada yang benar, dan tidak ada hubungan kebenaran dengan jumlah pendapat.

Hanya saja...

Sebagai mahluk sosial, untuk menjaga lancarnya hubungan sosial, persahabatan, kekeluargaan, dan untuk kedamaian, yang paling penting adalah sikap dalam menyikapi perbedaan pendapat itu, saling menghargai, respect each other, kecuali suatu pendapat yang melanggar hukum yang berlaku.

Manfaat yang bisa diperoleh dari keanekaragaman pemikiran adalah kita akan mengenal, mengetahui kualitas dan sejauh mana pengetahuan seseorang mengenai suatu hal, selain itu dari keanekaragaman itu bisa juga malah menambah informasi atau meningkatkan kualitas pendapat kita sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun