Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Entrepreneur

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik kepada lingkungan alam dan lingkungan sosial dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Ke Masa Lalu Via Asia Camera Museum Penang

28 Maret 2015   21:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:51 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aaaahhh...sampai juga kaki ini memijak bumi dan menjunjung langit negeri jiran kita, Malaysia. Banyak juga kusaksikan hal-hal yang sangat menarik untuk diceritakan selama sepuluh hari disana, mulai dari suasana Kota George Town yang unik, Botanical Garden hingga Penang Hill.

Cerita perjalanan saya kesana mungkin akan saya ceritakan dalam dua atau tiga artikel, ini adalah yang pertama.

Sebelumnya, saya sama sekali tidak mengetahui keberadaan Museum Kamera di tengah-tengah kota George Town ini. Waktu itu niat saya hendak ke Benteng Cornwallis dengan berjalan kaki, hingga pandangan saya nyangkut di sebuah gedung dengan banner besar bertuliskan Asia Camera Museum. Museum ini sebenarnya berada diantara daftar tempat yang wajib dikunjungi bagi para wisatawan, namun karena kunjungan saya bukan dalam rangka berwisata, maka saya tak tahulah hehehe...

[caption id="attachment_357825" align="aligncenter" width="605" caption="Gedung Asia Camera Museum George Town Penang"][/caption]

Sebagai penikmat fotografi yang telah saya tekuni sebagai hobi semenjak tahun 1998, saya langsung tertarik untuk mengunjunginya. Niat saya ke benteng pun saya batalkan, apalagi waktu itu emang udah kesorean, sekitar jam enam.

Di dalam museum itu timbul kesan seakan kembali ke masa lalu, dimana dunia fotografi bermula. Museum yang dimiliki oleh empat warga George Town ini memamerkan ratusan koleksi kamera-kamera tua. Biaya masuknya 20 RM, dan dipandu oleh penjaganya yang ramah.

Menyimak koleksi-koleksi kamera tua ini, juga mengingatkanku pada serial Friday The 13th, serial yang terkenal di era 80an. Bentuk-bentuknya yang unik dan sangat klasik, seakan-akan menyimpan sejarah tersendiri atau menyembunyikan roh-roh jahat ala film seri itu hehehhee...

Setelah menikmati koleksi-koleksi kamera tua museum ini, wawasan saya mengenai dunia fotografi pun semakin bertambah. Gimana? Tertarik untuk mengunjunginya? 'Eh... ada gak ya museum seperti ini di negara kita?

Oke deh, berikut ini foto-foto yang saya ambil dari dalam museum kamera tua itu.

[caption id="attachment_357826" align="aligncenter" width="604" caption="Sambutan di depan museum"]

14275507211675000647
14275507211675000647
[/caption]

[caption id="attachment_357830" align="aligncenter" width="605" caption="Pintu masuk ke museum yang berada di lantai dua"]

1427551097635916582
1427551097635916582
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun