Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Entrepreneur

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik kepada lingkungan alam dan lingkungan sosial dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Alasan Ilmiah Mengapa Pilkada Tahun Ini Sebaiknya Ditunda

24 September 2020   06:01 Diperbarui: 24 September 2020   18:19 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh mohamed Hassan dari Pixabay

Protokol pencegahan tetap diutamakan. Tetapi dalam kenyataannya di lapangan nanti, pasti sangat sulit untuk mewujudkan ketegasan itu. Saya ambil satu contoh saja dari berita yang diterbitkan hari ini.

"Sampai saat ini sudah ada 10.000 relawan yang merapat ke kami dan siap bergerak masif di masyarakat selama masa kampanye nanti," ujar ***, saat dikonfirmasi awak media.

"Tim pemenangan sampai tingkat RT juga mulai terbentuk dan akan siap untuk bergerak pada waktunya."

Ringkasnya, aktivitas politik tahunan tersebut pasti dan pasti akan meningkatkan aktivitas sosial masyarakat secara sangat signifikan.

Mungkin, mungkin pemerintah yang terkesan ngotot untuk tetap melaksanakannya karena dimotivasi juga oleh otomatis bergeraknya mesin-mesin perekonomian rakyat, untuk mempercepat pergerakan mesin besar perekonomian negara yang sedang macet-macetnya karena dihantam oleh badai besar pandemi.

Tetapi, resikonya sangat besar sekali Tuan-tuan yang mulia.

Pitih dapek dicari, nyawo indak tabali. Uang dan harta yang hilang masih dapat dicari lagi, tapi nyawa-nyawa yang hilang tak akan kembali.

Semoga pintu benak dan hatinya dibukakan supaya PILKADA ditunda dulu hingga situasi dan kondisinya lebih aman. Setidak-tidaknya hingga di awal tahun atau di pertengahan tahun depan.

(Rahmad Agus Koto/Praktisi Mikrobiologi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun