Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Entrepreneur

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik kepada lingkungan alam dan lingkungan sosial dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sejarah dan Masa Depan Pandemi Coronavirus

30 Agustus 2020   19:38 Diperbarui: 30 Agustus 2020   19:51 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Garis keturunan Coronavirus (Trends in Microbiology)

Virus SARS-CoV-2 dari keluarga Coronavirus penyebab penyakit Covid-19 tidak muncul begitu saja. Berdasarkan perhitungan teknis dalam ilmu Bioevolusi Genetika, proses penciptaannya diperkirakan mulai terjadi antara 10 ribu hingga 300 juta tahun yang lalu (Nature).

Dari hasil penelusuran akademis, mulai terdeteksi pada tahun 1912 ketika sejumlah dokter hewan dari Jerman mempelajari penyakit yang terjadi pada kucing, pada saat terjadinya pandemi Spanish Flu 1918-1920, pandemi SARS 2003 dan MERS 2012.

Sampai saat ini terdapat puluhan jenis (strain) Coronavirus. Tujuh diantaranya bisa menginfeksi manusia. Empat jenis Coronavirus penyebab flu biasa. Dua berasal dari rodentia dan dua lagi dari Kelelawar. Tiga jenis lagi menyebabkan sakit ringan hingga berat yaitu SARS-CoV, MERS-CoV dan SAR-CoV-2. Semuanya berasal dari kelelawar.

Andrew Rambaut, ahli Bioevolusi dari University of Edinburgh-UK, mengatakan bahwa pandemi coronavirus akan terjadi dan terjadi lagi. Apakah virusnya sudah siap menyebabkan pandemi baru atau sedang dalam dalam proses penciptaan.

SARS-CoV "versi 3", "versi 4", "versi 5" dan seterusnya, kemungkinan besar akan menyebabkan pandemi-pandemi baru setelah pandemi "versi 2" ini berakhir. Bisa jadi, pandeminya lebih parah dari yang sekarang.

Proses kemunculannya selaras dengan aktivitas eksploitasi manusia terhadap sumberdaya-sumberdaya alam yang mengakibatkan terganggunya keseimbangan biosfer.

(Rahmad Agus Koto/Microbiologist).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun