Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Entrepreneur

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik kepada lingkungan alam dan lingkungan sosial dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Satyagraha ala Prabowo Subianto

25 Februari 2019   15:54 Diperbarui: 26 Februari 2019   15:48 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrrasi. Kutipan Mahatma Gandhi. (picturequotes.me)

Apalagi menyerang ranah pribadinya.

Dalam acara Debat Pilpres Pertama kemarin, ada sejumlah kesempatan untuk menyudutkan Jokowi, namun beliau malah melarang Sandiaga Uno melakukannya. Begitu juga dalam Debat Pilpres Kedua, beliau malah menghargai kinerja Jokowi sebagai presiden.

Difitnah sebagai pembunuh dan dituding berambisi meraih kekuasaan demi menyelamatkan dirinya sendiri, sungguh terlalu banyak untuk dipaparkan semua fitnah dan berbagai pengkhianatan-pengkhianatan politik yang selama ini diterimanya disini.

Kesemuanya itu beliau terima dengan sabar dan simpati.

Jika ditelaah dari sisi teknis politik, selain karena teguh memegang prinsip Satyagraha yang telah diuraikan diatas, Prabowo juga sedang bermain cantik dengan taktik politik yang tidak agresif menyerang lawan-lawan politiknya. Beliau sudah menguasai situasi dan kondisi lapangan.

Jika beliau agresif, emosional, apalagi sampai mengumbar amarahnya, maka karir politiknya bisa tergerus habis. Akan dijadikan lawan sebagai alat yang sangat efektif untuk menghancurkan citra positifnya, menjadi pembenaran terhadap berbagai fitnah yang cenderung didiamkannya saja selama ini.

Prabowo tidak mau menciptakan musuh melalui kekerasan verbal kepada sesama anak bangsa, apalagi kekerasan fisik, karena beliau memahami benar bahwa jika beliau nanti memang ditakdirkan sebagai presiden Indonesia, beliau membutuhkan tenaga-tenaga, keahlian-keahlian dan jaringan informasi mereka.

Gambaran besarnya, bekerja sama dan sama-sama bekerja adalah satu-satunya cara yang paling efektif dan efisen untuk menyegerakan tibanya masa kejayaan Indonesia sesuai dengan apa yang telah kita sepakati dalam Pancasila dan UUD 45.

(Rahmad Agus Koto)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun