Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Entrepreneur

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik kepada lingkungan alam dan lingkungan sosial dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Surat Terbuka Kepada Bapak KH Said Aqil Siradj

4 Juli 2018   20:59 Diperbarui: 4 Juli 2018   21:21 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ciputat, 4/7/18

Assalamu'alaikum Pak Kyai!

Alhamdulillah. Saya turut bergembira atas hari ulang tahun Bapak yang ke-64  kemarin yang dirayakan dengan cukup meriah dan bersahaja. Semoga Allahu Arrahman Arrahim, selalu melimpahi Bapak dengan kesehatan, taufiq, hidayah dan kehidupan yang penuh dengan keberkahan.

Saya sangat tertarik menanggapi (lagi) konsep "Islam Nusantara" yang sudah acapkali Bapak wacanakan dan terapkan dalam lingkungan sosial Bapak. Iya, lagi, karena saya memang sudah pernah menyampaikan opini tentang hal ini tiga tahun yang lalu melalui media Kompasiana.

Dipicu oleh pernyataan yang Bapak sampaikan dalam acara halalbihalal dan tasyakuran hari ulang tahun Bapak kemarin.

***

"Selamatkan NKRI, bukan hanya geografinya, tapi budayanya. Budaya kita lebih maju dibanding orang Arab. Budaya kita lebih baik dibanding orang Arab."

"Silakan cari ilmu di Timur Tengah, tapi kami pulang dari Arab bawa ilmu, bukan jenggot. Bawa ilmu, bukan gamis. Silakan ambil ilmu dari Arab, pulang tetap menjaga budaya kita. Tunjukkan Indonesia negara yang bermartabat."

***

Dari hasil pengamatan saya yang dhaif dan masih perlu banyak belajar lagi ini, secara prinsip, metode dan tujuan konsep pemikiran Islam Nusantara sangat bagus, dan memang sudah terbukti sangat bagus. Hal yang bisa kita saksikan sendiri dari suksesnya ulama-ulama/da'i-da'iah kita terdahulu dalam mendakwahkan Islam ke seluruh penjuru nusantara yang memiliki tingkat keanekaragaman sosial budaya yang relatif sangat tinggi, bahkan mungkin yang tertinggi di dunia.

Dakwah yang dilakukan melalui pendekatan budaya, kearifan lokal dan kelemahlembutan. Dakwah yang tidak mengandalkan doktrin yang sifatnya kaku, keras dan apalagi pemaksaan, tanpa menafikan jati diri Agama Islam itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun