Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Entrepreneur

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik kepada lingkungan alam dan lingkungan sosial dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sedikit tentang "Voting"

23 Juni 2018   17:06 Diperbarui: 23 Juni 2018   18:43 713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kemaren sore, kami berempat sekeluarga jalan-jalan. Abinya kelaparan dan pengen makan sate.

"Ok, Ummi maunya bakso. Aqyla mau bakso atau sate kupak?" Tanyaku kepada putri kami.

"Bakso!" Serunya tegas. "Qyla gak mau selain bakso." Tambahnya.

"Klo Faqih?" Kuarahkan pertanyaanku kepada putra kami, adiknya Aqyla.

"Faqih sate kupak!"

Musyawarah yang agak alot itu terus berlanjut. Aqyla dan Umminya qeuqeh, bersikeras memilih bakso. Faqih akhirnya memilih "netral", boleh bakso, boleh juga sate kupak. Kemudian ada yang mengusulkan voting. Secara voting, maka baksolah pemenangnya.

Namun dengan cepat dan tegas, saya mengatakan,

"Tak ada, tak ada voting-votingan. Gak ada istilah voting dalam keluarga kita. Sut-sutan jugak gak ada. Apapun persoalannya, musyarah harus diutamakan!"

Voting itu memang sistem pemilihan yang sangat buruk dan sangat lemah. Rentan jauh dari "kebenaran". Jika dalam suatu kampung ada pemilihan Kepala Desa berdasarkan voting, maka pemimpinnya yang terpilih adalah Embahnya Pemabok karena penduduk kampung itu didominasi oleh pemabok.

Dengan contoh yang sederhana itu tanpa penjelasan lebih lanjut, teman-teman pembaca tentunya memahami mengapa saya "anti voting". Voting itu sifatnya "pemalas" dan "gambling".

Lalu, bagaimana dengan pemilu di negara kita yang menerapkan sistem voting

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun