Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Entrepreneur

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik kepada lingkungan alam dan lingkungan sosial dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Hasil Penelitian Survey Tumbuhan Langka Nepenthes (Kantung Semar) di Taman Wisata Alam Sicikeh-Cikeh Sumatera Utara

8 Juni 2012   05:26 Diperbarui: 4 April 2017   16:33 3071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_181530" align="aligncenter" width="235" caption="Nepenthes sp"][/caption]

Nepenthes merupakan ‘Insectivorous plant’ atau tumbuhan pemangsa serangga, di Indonesia dikenal dengan nama Kantung Semar. Nepenthes spp. memiliki kantung unik berisi cairan yang berfungsi untuk menjebak serangga, dimana serangga tersebut dimanfaatkan sebagai sumber hara yaitu nitrat dan fosfat.

Tumbuhan ini termasuk tumbuhan langka disebabkan oleh eksploitasi tak terkendali, pembalakan liar dan alih fungsi hutan. Oleh karena itu pemerintah menetapkan status Nepenthes spp. sebagaitumbuhan yang dilindungi berdasarkan Undang-Undang No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Hayati dan Ekosistemnya serta Peraturan Pemerintah No. 7/1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

Nepenthes spp. tidak sepopuler tanaman hias lain seperti Anggrek, dan Aglaonema. Namun, saat ini kepopuleran Nepenthes spp. sebagai tanaman hias yang unik semakin meningkat seiring dengan minat masyarakat pecinta tanaman hias untuk membudidayakannya.

Tumbuhan famili Nepenthaceae ini terkenal hingga ke mancanegara. Bahkan di Negara-negara seperti Australia, Eropa, Amerika, Jepang, Malaysia, Thailand, dan Sri Lanka, budidaya tanaman ini sudah berkembang menjadi skala industri. Ironisnya, tumbuhan langka ini sebagian besar jenisnya berasal dari Indonesia.

Selain berpotensi sebagai tanaman hias, Nepenthes spp. juga dapat digunakan sebagai obat tradisional, sementara itu penelitian modern mengenai cairan dalam kantung tumbuhan tersebut sedang dilakukan unutk aplikasi medis dan aplikasi lainnya.

[caption id="attachment_181531" align="aligncenter" width="235" caption="Lokasi Eksplorasi Nepenthes (Titik Biru)"]

13391318821509468488
13391318821509468488
[/caption]

Pada tahun 2009, peneliti dari Departemen Biologi FMIPA Universitas Sumatera Utara melakukan penelitian mengenai keanekaragaman Nepenthes di Taman Wisata Alam Sicikeh-Cikeh, Dusun Pancur Nauli, Desa Lae Hole, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara. Dana penelitian ini diperoleh dari Hibah Strategis Nasional, Dirjen Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Tahun Anggaran 2009.

[caption id="attachment_181532" align="aligncenter" width="314" caption="Andini Saputri & Plank Lokasi"]

13391319231982259204
13391319231982259204
[/caption] [caption id="attachment_181547" align="aligncenter" width="235" caption="Jalan Setapak Di Hutan TWA Sicikeh-Cikeh"]
133913660881425119
133913660881425119
[/caption] [caption id="attachment_181533" align="aligncenter" width="314" caption="Lingkungan TWA Sicikeh-Cikeh yang Unik, Memiliki 3 Danau Kecil"]
1339132193267866378
1339132193267866378
[/caption]

Eksplorasi tumbuhan langka ini dilaksanakan selama bulan Mei –Oktober 2009, dilakukan oleh Ibu Prof. DR. Retno Widhiastuti dan Andini Saputri, S.Si. dan dibantu beberapa mahasiswa.

[caption id="attachment_181535" align="aligncenter" width="314" caption="Prof. Dr. Retno Widhiastuti, Andini Saputri, Anggota Tim dan Pemandu Lokal"]

1339132369313931493
1339132369313931493
[/caption] [caption id="attachment_181536" align="aligncenter" width="314" caption="Anggota Tim Eksplorasi"]
13391324431727818974
13391324431727818974
[/caption]

Dari hasil eksplorasi yang dilakukan, diperoleh 7 jenis Nepenthes, 5 teridentifikasi dan 2 lagi belum dapat diidentifikasi, jumlah yang relatif sedikit mengingat lokasi area eksplorasi yang cukup luas.

Adapun ke 7 tumbuhan tersebut yaitu Nepenthes reinwardtiana Miq., Nepenthes tobaica Danser., Nepenthes spectabilis Danser., Nepenthes rhombicaulis Sh. Kurata., Nepenthes rigidifolia Akhriadi, Hernawati & R. Tamin., Nepenthes sp1., Nepenthes sp2.

[caption id="attachment_181537" align="aligncenter" width="235" caption="Nepenthes spectabilis Danser."]

13391324971047958132
13391324971047958132
[/caption] [caption id="attachment_181538" align="aligncenter" width="314" caption="Nepenthes tobaica Danser."]
1339132552247402506
1339132552247402506
[/caption] [caption id="attachment_181539" align="aligncenter" width="314" caption="Nepenthes reinwardtiana Miq."]
13391326271526798794
13391326271526798794
[/caption] [caption id="attachment_181540" align="aligncenter" width="235" caption="Nepenthes rhombicaulis Sh. Kurata."]
13391326901858240083
13391326901858240083
[/caption] [caption id="attachment_181541" align="aligncenter" width="314" caption="Nepenthes sp1."]
13391330071592226551
13391330071592226551
[/caption] [caption id="attachment_181542" align="aligncenter" width="235" caption="Nepenthes sp 2"]
1339133054541829851
1339133054541829851
[/caption] [caption id="attachment_181543" align="aligncenter" width="235" caption="Nepenthes rigidifolia Akhriadi, Hernawati & R. Tamin."]
1339133115992444046
1339133115992444046
[/caption]

Penelitian ini menunjukkan betapa kayanya khazanah dan pesona keindahan tumbuh-tumbuhan yang dimiliki bangsa kita, bangsa Indonesia, mudah-mudahan informasi mengenai tumbuhan langka ini bermanfaat, dan meningkatkan gairah peneliti-peneliti keanekaragaman hayati dan aktivis-aktivis konservasi lingkungan.

Salam Hangat Sahabat Kompasianers

Catatan Penulis:

  1. Artikel ini pernah di publish namun dihapus karena belum mendapatkan persetujuan peneliti. Setelah disetujui peneliti, penulis mengedit tulisan dan gambar. Dengan demikian harap dimaklumi, terimakasih.
  2. Ketua peneliti merupakan dosen penulis saat mahasiswa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun