Sekarang Eranya "Kerja Lembut"
Oleh: Ajun Pujang Anom
Dulu sering dibilang kita harus begini-begitu, kalau mau banyak duit. Intinya kita harus bekerja dengan keras. Namun kini, nasihat tersebut kelihatannya kurang begitu relevan.
Mengapa kurang begitu relevan? Karena sekarang eranya digitalisasi. Era dimana banyak kemudahan. Kemanjaan pun menjadi wacana yang sehat untuk dibicarakan.
Pasti ada yang bilang, "Waini, menarik. Hubungan manja dan wacana sehat." Betul, memang menarik. Bagaimana tidak menarik? Apa-apa sekarang tinggal pencet "tombol" aplikasi. Mau pisang goreng, langsung klik, lalu ojol pun meluncur. Mungkin kelak, pesan istri pun bisa lewat gadget. Diantar lengkap dengan penghulu, saksi, catering, dan Orkes Melayu-nya. Muluk sekali nampaknya. Tidak muluk, bisa jadi itu kenyataan nantinya.
Perhatikan, betapa manja kini sudah mempunyai nilai positif. Beda betul dengan jaman dulu. Apa-apa harus dikerjakan sendiri. Pemimpin kita pun pernah mewejang, kita harus berdikari. Berdiri di atas kaki sendiri. Apakah pemimpin kita itu tidak visioner? Tidak bisa dikatakan begitu. Beliau ngomong sesuai dengan gelora jamannya yang sedang dalam revolusi. Tak mungkinlah berkata menye-menye.
Terus sejak kapan era manja ini dimulai? Sebenarnya sejak kita lahir. Cuma karena kita malu-malu mengakuinya, maka dikatakan mulainya sejak adanya televisi ber-remote control. Benarkah?
Benar, kemungkinan sejak timbulnya televisi ber-remote control. Orang-orang mulai besar-besaran mengembangkan khazanah kemalasan. Kalau untuk televisi bisa, kenapa untuk yang lain tidak bisa? Pasti bisa.
Kemudian disusul dengan berbiaknya ponsel, manja dan malas semakin mengeratkan tali persaudaraannya. Makanya wajar apabila seorang anak disuruh emaknya kini, cukup bilang, "Ntar mak, Bang Ojol segera dimari." Bukti bahwa era kerja keras sudah lewat, digantikan dengan era kerja lembut. Sudah siapkah Anda menyongsongnya?
Bojonegoro, 1 Agustus 2018
#2019erakerjalembut