Mohon tunggu...
Lohmenz Neinjelen
Lohmenz Neinjelen Mohon Tunggu... Buruh - Bola Itu Bundar, Bukan Peang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://gonjreng.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indonesia Impor Ikan Asin Taiwan, Susi, dan Bodoh

17 Juni 2019   05:39 Diperbarui: 17 Juni 2019   21:33 2222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: tribunnews.com

Indonesia impor ikan asin Taiwan menjadi hal yang cukup hangat diperbincangkan oleh warga net belakangan ini.

Bermula dari akun Twitter Wakil Sekjen MUI, Tengku Zulkarnain yang asal cuap mengenai hal tadi.

"Dengan Bentang Laut Lebih 99000 Kilometer, dan Menjadi Paling Luas Kedua Setelah Canada."

"Indonesia Impor Ikan Asin dari Thailand dan Taiwan. Kenapa...? "

"SALAH URUS Kah Negeri Ini...? Ayo TIM SORAK Serbu...! Jangan Diam Saja ya..." kicau Tengku Zulkarnain di sini.

Mungkin ada sebagian pihak yang heran dan bertanya, ngapain seorang Wakil Sekjen MUI ngurusin soal Indonesia impor ikan asin Taiwan?

Tapi mungkin juga ada sebagian pihak lainnya yang menjawab seperti ini: hai, hai, haaaaai...ini negara demokrasi dan bebas, siapa saja boleh bicara ini dan itu, jangan dilihat status, jabatan, pangkat, label atau "embel-embel" lainnya.

Benar juga, jangan lihat status, jabatan, pangkat, label atau "embel-embel" seseorang, apalagi ditengarai cukup banyak S1, S2, S3, S cendol, S campur, dst, tapi kapasitas otaknya tidak sesuai dengan tingkat pendidikannya tadi. 

Ternyata soal Indonesia impor ikan asin Taiwan yang dikicaukan Wakil Sekjen MUI Tengku Zulkarnain tadi tidak layak disebut sebuah kritikan, lebih pantas disebut cuap cuap, karena berita basi.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pun meradang, kemudian mengeluarkan pernyataan yang cukup menggelegar, dan bisa membuat sebagian pihak tertegun, karena ada kata bodoh di dalam pernyataannya tadi.

"Tahun berapa dan kenapa? Anda pikir masyarakat bodoh? Mereka jauh lebih pintar dr kita .. kita artinya anda dan saya lebih bodoh !!!" kata Menteri Susi Pudjiastuti lewat akun Twitter-nya membalas kicauan Tengku Zulkarnain tadi.

Beberapa waktu lalu Rocky Gerung mempopulerkan kata dungu, sekarang ada kata bodoh. Salahkah? Menurut Rocky Gerung, kita jangan alergi dengan kata dungu, tentunya kata bodoh juga.

Entah seperti apa nanti akhir dari soal Indonesia impor ikan asin Taiwan serta berbalas kicauan antara Susi Pudjiastuti dan Tengku Zulkarnain ini tidak terlalu penting. 

Tapi kalau ada sebagian pihak yang masih menganggapnya penting, ya silakan saja, ini negara demokrasi dan bebas. 

Pada artikel sebelumnya - Mahkamah Konstitusi Menghalangi Masuknya 12 Truk? - ada anekdot yang bunyinya seperti ini:

"Dibilang pintar tapi dungu, dibilang dungu tapi kok ngerti duit".

Coba hitung perkalian sederhana ini, bingung! Lemot, lemah otaknya. Tapi kalau disuruh menghitung duit, jago dan cepat banget! 

Itulah yang disebut "dibilang pintar tapi dungu, dibilang dungu tapi kok ngerti duit".

Pada kesempatan berbahagia ini, tak ada salahnya jika diimbau kepada siapa saja yang masih dungu, bodoh, bego, tolol, dan seterusnya agar berhentilah menunjukkan hal itu.

Hai, hai, haaaaai...berhentilah jadi orang dungu, bodoh, bego, tolol, dst. Sekarang sudah abad 21, kapan majunya bangsa ini kalau masih saja banyak yang dungu, bodoh, bego, tolol, dst.

Bagi mereka yang cerdas, abaikan imbauan di atas tadi.


Keputusan Luar Biasa Jokowi Sungguh Mengharukan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun