Mohon tunggu...
Lohmenz Neinjelen
Lohmenz Neinjelen Mohon Tunggu... Buruh - Bola Itu Bundar, Bukan Peang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://gonjreng.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Celana Dalam" Partai Demokrat Dipertontonkan?

13 Juni 2019   20:44 Diperbarui: 17 Juni 2019   04:00 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar; tribunnews.com

Celana dalam Partai Demokrat?

Bagaimana mungkin sebuah partai politik memiliki celana dalam? Kalau orang, entah lelaki atau perempuan dewasa tak heran memilikinya, dan digunakan setiap hari.

Wajar saja jika ada sebagian pihak yang heran, bingung, tapi seandainya menggunakan pikiran yang tidak terlalu banyak atau sedikit, seharusnya bisa mengerti dan memahami serta jangan mengartikannya secara harfiah, tapi hanya kiasan belaka.

Bermula dari kritikan yang dilontarkan oleh para senior Partai Demokrat, yaitu Max Sopacua, Ahmad Mubarok, Ahmad Yahya dan lain-lain. Kritikan tadi ditujukan kepada Andi Arief, Rachlan Nashidik, dan Ferdinand Hutahaean. 

Menurut para senior, yunior-yunior yang disebutkan di atas tadi sering melontarkan pernyataan yang tidak sesuai dengan marwah, karakter dan jati diri Partai Demokrat sehingga melahirkan inkonsistensi dan kegaduhan. Para yunior tadi pun diminta untuk menyampaikan permohonan maaf dan tidak mengulangi perbuatannya lagi.

Di sinilah timbul narasi celana dalam Partai Demokrat tadi lewat pernyataan Wakil Sekretaris Partai Demokrat Rachlan Nashidik. Awalnya ia mengatakan akan berkomunikasi dan berkonsultasi dengan para kader senior yang tergabung dalam Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD), tapi tak lupa menyindir.

"Apakah menyampaikan pandangan koreksi secara terbuka seperti yang mereka lakukan, padahal bisa dilakukan tertutup, tidak justru mempertontonkan celana dalam partai kepada orang lain?" kata Rachlan Nasihidik seperti dikutip dari cnnindonesia.com.

Mungkin saja ada sebagian pihak yang mengatakan seperti ini:

Pertama, ternyata masih ada juga istilah senior dan yunior, meski sekarang ini sudah abad 21. Selain di kalangan militer yang masih kental dengan istilah senior yunior, di partai politik pun demikian, atau jangan-jangan masih berlaku juga di berbagai tempat lainnya, dan akan terus berlangsung hingga abad 25?

Kedua, setelah adanya pernyataan celana dalam Partai Demokrat dari Rachlan Nashidik tadi, apakah nantinya akan terjadi keributan di internal parpol berlambang mercy itu?

Gara-gara celana dalam manusia bisa saja terjadi keributan, misalnya celana dalam si A ditarik oleh si B hingga melorot dan robek, tapi entahlah ada atau tidak keributan yang akan terjadi nantinya terkait celana dalam Partai Demokrat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun