Mohon tunggu...
Lohmenz Neinjelen
Lohmenz Neinjelen Mohon Tunggu... Buruh - Bola Itu Bundar, Bukan Peang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://gonjreng.com/

Selanjutnya

Tutup

Bola

Minta Maaf karena Timnas Indonesia Juara?

27 Februari 2019   04:20 Diperbarui: 27 Februari 2019   04:39 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: tribunnews.com

Pernyataan minta maaf yang dilontarkan politikus dan masih berkait dengan Pilpres 2019 bisa membuat sebagian pihak tertawa ngakak hingga guling-guling di ubin. Contohnya pada kasus hoax Ratna Sarumpaet.  

Masih ada lagi pernyataan minta maaf lainnya setelah itu, tapi sudahlah, tak perlu dibahas lebih lanjut masalah minta maaf yang keluar dari mulut politikus.

Tapi kalau pernyataan minta maaf dari seorang pemain sepak bola yang baru saja bersama kawan-kawannya membuat bangga rakyat Indonesia dari Sabang hingga Merauke, mungkin saja hal ini bisa membuat sebagian pihak bingung dan heran. 

Mengapa minta maaf? Kan Timnas Indonesia juara?

Pada pertandingan babak final melawan Thailand kemarin, Timnas Indonesia unggul 2-1, tapi pada menit ke 88, kapten Timnas Indonesia diganjar kartu merah oleh wasit sehingga sisa waktu pertandingan yang ada membuat banyak pencinta sepak bola tanah air mengalami sport jantung atau deg-degan menunggu wasit meniup peluit tanda usai pertandingan.

"Saya berterima kasih kepada masyarakat Indonesia yang selalu mendoakan dan mendukung kami. Saya juga sangat meminta maaf atas kejadian tadi (kartu merah), soalnya saya terlalu bersemangat. Insya Allah ke depannya saya akan lebih baik lagi," kata kapten Timnas Indonesia U-22, Bagas Adi Nugroho di sini.

Tidak perlu minta maaf!

Keputusan wasit yang mengganjar atau memberikan kartu merah kepada Anda boleh dibilang cukup kontroversial dan cenderung berlebihan.

Pertama, Anda tidak berniat untuk mencederai pemain lawan, tapi bersemangat untuk mencegah pemain Thailand itu menguasai bola yang bisa membahayakan lini pertahanan Timnas Indonesia.

Kedua, ketika Anda melakukan tekel tadi, sebenarnya bola lebih dulu tersentuh, bukan kaki lawan, tapi erangan pemain Thailand itu memengaruhi wasit.

Ketiga, wasit terpengaruh situasi dan kondisi yang ada sehingga keluarlah kartu merah itu. Meskipun demikian, terlepas kontroversial, cenderung berlebihan atau tidak keputusan wasit tadi, tetap hormati keputusan wasit, dan Anda telah melakukan hal itu, menerima keputusan wasit yang mengganjar Anda dengan kartu merah tanpa protes sama sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun