SBY mengeluh terkait adanya pengrusakan atribut Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau. Selain SBY mengeluh, ia pun sedih.
Sila baca juga: SBY Sedih, karena Prabowo-Sandi Sudah Pasti Kalah?Â
Menurut berita yang ada, salah satu pelaku yang diduga melakukan pengrusakan atribut Partai Demokrat yang sudah tertangkap mengatakan ia disuruh oleh "orang PDIP".Â
Langsung percaya begitu saja? Ya, sudah somplak otaknya kalau ada pihak yang langsung percaya dan menelan mentah-mentah perkataan orang yang diduga pelakunya tadi.Â
Pihak kepolisian pun secara standar operasional akan menindaklanjuti, apakah benar omongan orang yang diduga pelakunya tadi atau cuma asbun (asal bunyi) saja.Â
Jika pun ternyata benar, kemungkinan besar pihak PDIP akan membantah dan mengatakan hal itu bukan kebijakan resmi parpolnya, tapi tindakan oknum.Â
Alasan PDIP ini pun akan digunakan oleh parpol lain, entah itu Partai Demokrat, Partai Gerindra, dst, jika mengalami kejadian yang sama. Sederhana saja, bukan?
Kembali bahas terkait SBY mengeluh karena adanya pengrusakan atribut Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau tadi.
SBY mengeluh seperti ini.Â
"Begini teman-teman, saya ini kan bukan capres, saya tidak berkompetisi dengan Bapak Jokowi. Kompetisi ini antara Pak Prabowo dengan Pak Jokowi. It is not my war, it is not my competition. Bukan. Tapi mengapa justru saya dan Demokrat yang diserang dan dihancurkan seperti ini. Sekali lagi, ini bukan perang saya, kenapa saya dibeginikan?" kata SBY mengeluh di sini.
Sedangkan Jokowi menanggapi pengrusakan atribut Partai Demokrat terkesan santai saja. Bisa disimak dari komentar atau tanggapannya yang cenderung normatif, seperti:
