Topik pilihan bola dan PSSI sudah diganti dengan Kompasianival 2018, sila simak saja tulisan di sini - Kompasianival 2018 Gak Seru dan Gak Menarik? -.
Di tulisan tersebut pun ada dikatakan dari beberapa kali mengikuti Kompasianival, maka Kompasianival 2015 lebih menarik dan seru dibanding Kompasianival sebelum dan sesudahnya.
Apa alasannya?
Mungkin cukup banyak Kompasianer yang bertanya seperti itu.Â
Baiklah, berikut ini alasannya yang dijabarkan secara singkat dan padat saja atau tidak bertele-tele, muter-muter kayak gasing yang ujung-ujungnya gazebo (gak zelas bo).
1. Di Kompasianival 2015 ada booth, stan, kios, ruang, atau apalah istilahnya, bagi "Gank Kompasianer" atau perkumpulan para Kompasianer yang membahas inilah, itulah, contoh atau misalnya "Gank Catur" yang merupakan perkumpulan para Kompasianer yang menyukai olah raga catur (belum ada ya? anggap saja sudah ada, gitu aja kok bingung).
2. Booth atau stan tadi letaknya bersebelahan dan masih dalam ruang lingkup yang sama sehingga para Kompasianer dengan mudah wara-wiri antar booth atau stan tadi sehingga interaksi atau pertemuan para Kompasianer pun semakin oke. Makanya oke juga dibilang ajang kumpul-kumpul para Kompasianer.
3. Memang booth atau stan tadi sederhana saja, tapi efektif untuk ajang kumpul-kumpul para Kompasianer, meski sebelumnya hanya bertemu di dunia maya saja. Rasa risih, malu, atau semacam itu tersingkir, kecuali bagi Kompasianer yang dasarnya pemalu, tapi lama-lama jadi malu-maluin.Â
4. Di Kompasianival 2015 ada dibahas tentang catur atau berkaitan dengan catur.
5. Kompasianival setelah 2015 lebih cenderung jadi ajang bisnis dengan framing ajang kumpul-kumpul Kompasianer.
Khusus poin 5, benarkah setelah Kompasianival 2015, Kompasianival lebih cenderung jadi ajang bisnis tapi tetap dengan framing ajang kumpul-kumpul Kompasianer?