SBY lebih baik dibanding ketua umum parpol lainnya dalam hal yang satu ini. Ada himbauannya kepada elite politik agar kampanye Pilpres 2019 dihentikan sementara karena telah terjadi gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.
SBY berdiri di depan kamera dengan latar peta Indonesia, kemudian menyampaikan himbauannya tadi dalam video berdurasi 3.20 detik.
"Dan dalam keadaan seperti ini, saya berpendapat dan menyarankan agar untuk sementara waktu, paling tidak untuk Sulteng, di Palu, di Donggala dan di sekitarnya itu kegiatan kampanye pemilu dihentikan," ujar SBY seperti dikutip dari detik.com.
Jika ada pihak yang nyinyir terkait himbauan SBY ini kecil kemungkinannya mendapat tanggapan yang baik, tapi justru simpati publik akan bertambah besar kepada SBY.
Terlepas ada yang mengatakan himbauan atau pernyataan SBY tadi bersifat politis atau bukan, masih SBY lebih baik dibanding ketua umum parpol lainnya, padahal boleh dibilang himbauannya tadi sederhana saja, tapi tepat sasaran sekaligus mendapat nilai plus bagi citra seorang politikus bernama Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Mengapa hal yang sederhana seperti ini tidak terpikir oleh ketua umum parpol lainnya sehingga SBY lebih dulu mengutarakannya ke publik? Apapun jawaban yang ada tetap SBY lebih baik dibanding ketua umum parpol lainnya dalam hal yang satu ini.
Politikus lain, baik dari kubu kawan maupun lawan hanya bisa "mengekor" atau mengatakan setuju atas himbauan SBY tadi.
Ya iyalah, sebab kalau mengatakan sebaliknya sama saja dengan "bunuh diri".
Langkah sederhana SBY berupa himbauan menghentikan kegiatan kampanye pemilu untuk sementara waktu tadi yang tidak terpikir atau terlambat terpikir oleh ketua umum parpol lainnya itu, jika dalam permainan catur bisa dikatakan telah membuat kubu lawan dalam keadaan "zugzwang", suatu keadaan atau posisi buah catur yang mengenaskan.
Mengenaskan, karena kubu lawan mau tak mau mengatakan "setuju".
Langkah apapun yang diambil, keadaan buah catur lawan tetap mengenaskan.