Asian Games 2018 berakhir juga hari ini (Minggu, 2/9/18). Indonesia meraih 31 emas sehingga menempati urutan keempat.Â
Coret medali emas dari cabang olah raga yang tidak dipertandingkan di Olimpiade?Â
Jangan begitu, nanti bisa merosot jauh peringkatnya.
Tidak ada pesta yang tidak berakhir. Biasanya "bernada sedih", tapi mungkin saja berakhirnya Asian Games 2018 ini disambut gembira oleh sebagian pihak.
Asian Games 2018 berakhir? Horeeeee...!
Mengapa sebagian pihak itu gembira? Lucu, mempertanyakan alasan kegembiraan seseorang karena Asian Games 2018 berakhir. Bebas saja jika ada sebagian pihak yang merasa gembira seperti halnya sebagian pihak lainnya yang merasa kehilangan atau sedih.
Mosok karena ada sebagian pihak yang merasa gembira, lalu dipulangkan dengan pesawat atau dihadang tidak boleh keluar dari hotel?
Memang alasan itu bisa dicari dan dibuat sedemikian rupa sehingga masuk akal, pembenaran itu pun menjadi wajar, tapi apa kata dunia nanti? Ada yang gembira cenderung sinis Asian Games 2018 berakhir sampai diperlakukan seperti itu?
Meski alasan sebagian pihak itu cukup nyeleneh, tetap saja cenderung berlebihan.Â
Alasan nyelenehnya misalnya seperti ini: Sudah biasa nonton pertandingan olah raga tingkat Eropa, tingkat dunia, kok disuguhkan tingkat Asia? Yang bener aja. Bukannya sombong, tapi sulit menurunkan selera tinggi yang sudah ada ini, mas brooo...Â
Tapi orang lain bisa?Â
Ya, biarin aja orang lain, siapa yang larang.
Kalau mengikuti sekilas dari berita yang ada, Asian Games 2018 dipenuhi dengan adegan atau kejadian yang cukup menyita perhatian. Ada atlet yang buka bajulah, beginilah, begitulah, tapi dari semua adegan yang ada tadi boleh dibilang Jokowi dan Prabowo berpelukan yang paling menarik perhatian publik.
Timbul pertanyaan, Jokowi dan Prabowo itu atlet dari cabang olah raga apa?
Jelas pertanyaan di atas tadi bernada sindiran karena publik pun tahu Jokowi dan Prabowo itu politikus.
Jokowi dan Prabowo berpelukan secara tidak sengaja. Meskipun demikian cukup banyak tanggapan para politikus yang kesannya positif, menyejukkan, damai atau seperti itu, tapi di sisi lain sebagian pihak yang gembira Asian Games 2018 berakhir tadi sedang mempersiapkan tawanya, karena diperkirakan "mulut comberan" para politikus akan kembali menghiasi media.
Ternyata kesejukkan dan kedamaian itu pun berakhir tak lama setelah Asian Games 2018 berakhir?
Cukup menarik jika benar nantinya "mulut comberan" para politikus itu bertebaran lagi di media, kemudian membandingkan kata-kata yang pernah keluar dari mulutnya tatkala Jokowi dan Prabowo berpelukan secara tidak sengaja.
Apa lagi nanti alasannya ya?
Alasan bisa dicari dan dibuat sedemikian rupa sehingga masuk akal, pembenaran itu pun menjadi wajar dan biasa saja.