Ingat Messi, ingat Barcelona dan Argentina.
Nama Messi memang tak bisa dilepaskan dari klub Spanyol yang memiliki motto "Mes Que Un Club "atau "More than a Club" (Bukan Sekadar Sebuah Klub) dan negara yang biasa disebut dengan "Tim Tango" itu.
Perannya sangat vital, baik di Barcelona maupun Argentina, tapi ia hanya manusia biasa.
Karena ia masih manusia biasa, maka wajar manusia biasa itu lama-lama bisa jadi kurang ajar. Bukan hal yang mengherankan jika ada manusia biasa, tapi dianggap penting, bahkan sangat penting, akhirnya jadi kurang ajar.
Apa yang sebaiknya dilakukan kepada manusia biasa yang dianggap sangat penting, tapi kemudian jadi terkesan kurang ajar? Perlukah bokongnya disepak keras hingga melayang jauh dan tak kembali lagi? Atau dijedotin aja kepalanya ke tembok biar cepat sadar dan hilang kurang ajarnya tadi?
Dua saran di atas itu sudah termasuk tindak kekerasan yang akan dikecam dari segala penjuru dunia, selain bisa terkena sanksi hukum, apalagi diberlakukan terhadap seorang Messi yang masih terlihat imut. Apa kata dunia nanti?
Segala macam bentuk kekerasan cenderung tidak berbuah hasil yang baik, begitu kata orang bijak yang kepalanya pitak, ingat itu!
Meski sudah kurang ajar, menjengkelkan sekali, sebaiknya orang itu jangan ditendang bokongnya atau dijedotin kepalanya ke tembok, apapun alasannya.
Tapi kan maksudnya baik?
Jangan ada alasan pembenaran seperti itu!
Tidak boleh, tetap tidak boleh.