Mohon tunggu...
Abdul Rohman
Abdul Rohman Mohon Tunggu... Guru - for reading, for undersanding

Aku adalah siang dan malam

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suara Gamelan Kuda Lumping Misterius (Part 1)

21 April 2017   18:48 Diperbarui: 22 April 2017   14:00 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Entah percaya atau tidak, dimensi dunia nyata sangatlah dekat dengan dunia ghaib. Bahkan Indonesia sendiri merupakan salah satu negara yang memiliki beraneka ragam spesies makhluk halus dari anak kecil (Tuyul) sampai lansia (Nenek Gayung). Begitu banyak cerita mistis di Indonesia yang sering di alami baik secara individu maupun kelompok.  Bila di Jogja ada DRUMBAND HANTU (yang sering di dengar warga sekitar Jogjakarta tiap dini hari di malam malam tertentu) bekas pasukan Sultan, maka saya ingin mengangkat sedikit kisah yang saya alami sekitar 8 bulan yang lalu. Desa Kota Tengah merupakan salah satu desa di Kecamatan Marga Tiga Kabupaten Lampung Timur yang berbatasan langsung dengan Desa Hargomulyo Kecamatan Sekampung. Kedua desa ini dipisahkan dengan sawah, ladang, kebun karet yang sejak dulu sepanjang daerah ini memang di kenal wingit.  Suatu malam tepatnya tgl 12 Agustus 2016, seperti biasa saya selalu kumpul dengan sahabat lama di rumah, maklum saya merantau mencari ilmu di Jogjakarta. Hanya tiap lebaran lah saya pulang. Malam itu dengan di iringi hujan rintik rintik. Saya di temani 3 (tiga ) orang sahabat lama. Saya sendiri asli orang Desa Hargomulyo,  sedangkan Desa Kota Tengah sebagai penghasil bakat seni terutama kuda lumping jika malam hari terkadang  nanggap hiburan kuda lumping itu. Dan malam itu juga kami mendengar suara tersebut dan berinisiatif melihat meski hujan rintik rintik. Akhirnya kami berangkat lewat jalan tikus, jika pun lewat jalan raya besar akan memakan waktu yang lebih lama. Mau tidak mau jalan kebun karet lah yang harus kami lalui.  Sudah mafhum, bahwa sepanjang kebun karet yang gelap  sampai gubuk tua merupakan rute keramat bagi warga sekitar. Sepanjang jalan di atas motor kami ngobrol gak jelas. Mulai memasuki jalan yang ada gubuk tua nya, bulu kuduk saya merinding hebat. Tapi saya tetap biasa aja mengobrol. Puncaknya tepat di persimpangan jalan di tengah kebun karet, ASTAGFIRULLAH..... saya lihat penampakan pocong berdiri tegak agak jauh tepat di jalan yang kami lalui. Ketiga sahabat saya entah tahu atau tidak, tapi saya jelas jelas melihat pocong itu. Tak berapa lama, kami sampai di kawasan rumah penduduk yang seperti biasa keadaannya sepi. Setelah sampai Desa Kota Tengah tak ada pun suara gamelan kuda lumping yang terdengar dari desa kami. Kami sempat bertanya dengan salah satu warga, katanya di desa ini sedang tidak ada hiburan kuda lumping. Kontan kami sangat kaget.  Namun, bagi warga desa kami hal semacam ini bukanlah hal yang baru, tetapi bagi saya yang baru mengalami kejadian pertama kali seperti ini tentu di buat heran. Sebelum kejadian gamelan hantu yang baru ku alami, sahabat-sahabat di rumah ku pernah sekali dua kali mendengar suara gamelan itu. Mirip seperti kejadian tadi, setelah di datangi hasil nya zonk. Banyak yang beranggapan sumber suara gamelan itu dari kebun karet dekat gubuk tua itu. 
Bersambung...... (Lanjut Part II)  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun