"Trus gimana dong? Jadi makan kan? Yuk lah. Kuy." Katanya sambil mengamit lenganku yang masih ingin bersama dengan meja ini.
"Dikit lagi deh." Kataku sembari memberikan sebuah laptop kepada kawanku. "Mainan PES dulu atau apalah itu, ntar gue samperin deh meja lu."
"Okaaayyy... Gue tunggu di meja ya, bos.." Katanya sambil bergegas ke mejanya yang ada di baris keenam di sebelah kananku.
"Jangan panggil gue bos. Gue masih pegawai disini!" Kataku sedikit berteriak.
Setelah itu akupun tenggelam dalam kesibukan.
Setelah sekian lama, sisa sedikit dari jumlah yang ada. Dan saat itu juga aku sadar bahwa aku tadi meninggalkan pesanku di dalam laptop tadi. Pesan yang seharusnya tidak boleh dibuka kemana-mana.
Setelah itu aku langsung selesaikan secepat yang aku bisa, dan langsung aku hampiri meja kawanku tadi.
"Eh iya, Rif. Tadi jadi..." Aku sedikit kaget karena aku sudah terlambat untuk memberitahukan. Dan kini ia tahu...
"Jadi, ummm... Gimana?" Jawabnya memecah keheningan yang terjadi setelah sekian lama.
"Makan?" Jawabku setelah itu, setelah terjadi sedikit keheningan.
Sepanjang perjalanan menuju kantin, aku dan kawanku tak banyak bicara. Selain karena dia membuka laptop yang dimana ada bagian yang harusnya aku tutupi, malah terlihat olehnya, juga karena kami berdua sudah dilanda kelaparan dan kantuk yang lumayan tinggi.