Salah satu kota di Jawa Tengah yang saya suka adalah Semarang. Dan satu bagian dari Kota Semarang yang menarik perhatian saya adalah kawasan kota lama. Ya.. kota lama di Semarang ini merupakan sebuah nama daerah. Konon, menurut sejarah, pada abad ke-18 Semarang memiliki satu kawasan yang menjadi pusat perdagangan, dan daerah tersebut dikenal dengan sebutan Outstadt, outstadt inilah yang sekarang disebut dengan istilah kota lama.
Kota Lama Semarang memiliki luas sekitar 31 hektar. Melihat kondisi sesungguhnya, kota lama memang seperti menjadi sebuah kota yang terpisah dari lingkungan sekitarnya. Kemudian karena posisi ketinggiannya yang berada pada 0.5-5 meter dpl atau sama dengan posisi Negara Belanda, kawasan kota tua atau kota lama Semarang mendapat julukan Little Netherland atau Belanda kecil atau miniatur Belanda.
Selayaknya kawasan peninggalan masa penjajahan yang lain, sudah pasti banyak nilai sejarah yang dimiliki oleh kota lama Semarang itu. Dan, tak cuma itu, banyak juga profil-profil bangunan tua peninggalan Belanda yang masih kokoh berdiri di kawasan kota tua Semarang ini.
Salah satu bangunan kuno yang cukup populer dari kawasan kota lama Semarang ini adalah Gereja Blenduk. Gereja ini merupakan gereja pertama yang ada di Semarang. Gereja yang terletak di Jl. Letjen Suprato Semarang ini dibangun pada tahun 1753. Istilah Gereja Blenduk muncul karena bangunan gereja yang berbentuk segidelapan dengan keunikan interior lainnya. Selain Gereja Blenduk, di sekitar kawasan ini juga masih banyak terdapat bangunan-bangunan tempo dulu yang masih berdiri seperti gedung Lawang Sewu dan gedung Kantor Pos Semarang.
Kini, kawasan kota lama Semarang menjadi salah satu objek wisata sejarah yang cukup menarik untuk dijelajahi. Di kawasan ini, kita bisa melihat langsung peninggalan pemerintah Hindia Belanda terutama yang berkaitan dengan bisnis dan perdagangan pada abad 17 dan 18.
Gambar: google
