Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

"Saat Tuhan Kirimkan"

11 Oktober 2014   21:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:27 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1413012730599454797

"Saat Tuhan Kirimkan"

Tuhan kirimkan Malala Yousafzai untuk Pakistan
seorang anak remaja yang diduga banyak orang tidak
mengerti apa-apa, tapi dia melakukan perlawanan terhadap taliban
Itu dia lakukan karena hak untuk mendapatkan pendidikan
bagi anak-anak seusianya diabaikan..
.
Dibelahan dunia lain..anak-anak seusia dia
yang memiliki hak pendidikan, asyik menonton video porno
saat guru mereka absen dalam memberikan pelajaran
Jangan bilang kalau Tuhan tidak adil
Karena Tuhan Maha Adil dan Bijaksana..
Yang salah kita tidak mampu menterjemahkan kebaikannya
.
Tuhan juga sangat mengetahui kalau
ditiongkok demokrasi sedang mati, lalu Tuhan kirimkan
anak remaja yang masih belia, Joshua Wong untuk menggerak
denyut nadi demokrasi yang ada pada setiap generasi tiongkok..
Hongkong pun bergemuruh menyonsong demokrasi..
.
Tuhan kirimkan Malala dan Joshua saat anak-anak seusia
mereka sedang terlelap dengan berbagai kecanggihan gadget
yang tidak mengerti apa itu demokrasi dan hak mereka sebagai anak-anak
Harusnya anak-anak dan orang tua membuka mata
untuk melihat Malala dan Joshua..yang seharusnya berpikir
tentang sesuatu yang belum patut mereka pikirkan..
.
Tuhan selalu punya rencana, Dia selalu memberikan
apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita minta..
Pada setiap jamannya Tuhan kirimkan Pahlawan
bagi negeri-negeri yang membutuhkan..
Untuk menyelamatkan negeri-negeri itu dari kehancuran.
.
Tuhan selalu mengirimkan sesuatu tanpa pernah bisa kita duga
Samahalnya dengan bencana dan kematian..
Tidak ada satu pun dari kita bisa mempersiapkan.
.
Jakarta, Oktober 2014

Salam Kompasiana
Ajinatha

Sumber foto : www.vitalvoices.org

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun