Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Preman-preman

9 April 2013   19:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:27 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Membunuh preman dengan cara preman

adalah juga keonaran seperti halnya prilaku preman

alangkah naifnya perbuatan tersebut dianggap bukan pelanggaran

malah mendapat pujian dan sanjungan karena sudah membasmi preman

-

Hukum diabaikan  dengan berbagai pembenaran

bagaimana mungkin yang menghilangkan nyawa orang lain

atas nama dendam dianggap pahlawan

jangan-jangan kita memang sudah dibutakan

kebenaran hanya milik orang-orang yang mempunyai kekuatan

-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun