Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pecahnya "Tanggul Partai Golkar"

3 Desember 2014   04:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:11 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_357461" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber foto : politik kompasiana.com"][/caption]

"Pecahnya Tanggul Partai Golkar"

Seiring jebolnya tanggul lumpur Lapindo di Sidoarjo, tanggul Partai Golkar pun ikut terpecah belah. Memang ini sebuah kebetulan dan sudah kehendak alam, tapi dua kejadian ini seperti saling berkaitan, karena nama Aburizal Bakri tidak bisa dilepaskan dengan Lumpur Lapindo, bicara Lumpur Lapindo tentunya akan bicara Aburizal Bakri, begitu juga sebaliknya.

Siapa yang menyangka partai yang tergolong partai tertua dan sangat identik dengan Orde Baru tersebut akan pecah tanggulnya, pecah terbelah menjadi dua kubu, kubu Aburizal Bakri dan kubu Agung Laksono, padahal kedua orang ini adalah satu paket. Sebagaimana kita ketahui, Aburizal Bakri adalah Ketua Umum Partai Golkar, sementara Agung Laksono adalah wakilnya. Tapi siapa pula yang nyana kalau keduanya selama ini seperti api dalam sekam, tidak seiring sejalan.

Terungkap kabar rekaman suara Nurdin Khalid yang bertindak sebagai Steering Committee Munas Golkar di Bali, rekaman suara Nurdin Halid yang sedang memimpin rapat untuk membahas skenario pemenangan Aburizal Bakrie secara aklamasi. Rekaman itu beredar di antara peserta Munas. Dalam rekaman itu, Nurdin menceritakan pengalaman Munas PSSI di Bali dan menjadi dasar skenario pemenangan Ical dalam munas Golkar Bali.

Dari rekaman ini, Agung Laksono beranggapan ada upaya sistematis untuk memenangkan Aburizal Bakri sebagai Ketua Umum Golkar hasil Munas Bali, jelas Aburizal Bakri sudah diatas angin, dan sangat yakin akan kembali memimpin partai Golkar, meski pun banyak pihak yang tidak lagi menginginkan, tapi dia meyakini bahwa, munas Golkar di Bali ini membuktikan bahwa dia masih dipercaya untuk memimpin Golkar kembali.

Menanggapi hasil rekaman tersebut, Agung laksono berkomentar:
"Itu salah satu bukti bahwa rekayasa memang terjadi di Munas Golkar. Akhirnya bisa ketahuan, suaranya Nurdin Halid. Ia mengatakan licik-licik juga boleh, Macchiavello sekali. Memalukan, menjijikan," kata Agung setelah bertemu pinisepuh partai Golkar di Matraman, Selasa, 2 Desember 2014.sumber berita

Agung Laksono boleh saja kecewa atas kenyataan tersebut, tapi bagi Aburizal Bakri, ocehan Agung tersebut hanya akan dianggapnya sebagai "Anjing yang menggonggong, kafilah tetap berlalu," boleh saja Agung pun membuat Munas tandingan, karena memang lagi musim serba tandingan, tapi secara dukungan tetap saja Aburizal Bakri akan mendapat dukungan, lebih-lebih Agung sudah terang-terangan mengatakan, jika dia menang maka Golkar akan keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP), sementara Aburizal Bakri jika menang akan tetap bertahan di KMP.

Jadi dengan melihat perseteruan antara Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini, sudah dipastikan Tanggul Golkar akan pecah seperti Jebolnya tanggul Lapindo, dan sudah bisa di pastikan tidak akan ada dualisme dalam tubuh partai Golkar, Agung Laksono dan kawan-kawan bisa jadi akan membentuk partai baru, dengan membawa bendera MKGR.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun