Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Diperkosa "Gaya Hidup"

17 Juni 2012   00:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:53 924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Miris saya membaca tulisan Pak Jack Soetopo pagi ini, pengamatannya yang dalam tentang bagaimana mudahnya para penghianat bangsa ini direkrut agen-agen asing, hanya karena kebodohan dan tidak adanya rasa nasionalisme, sehingga rela menjadi budak-budak agen asing. Ini semua karena keinginan hidup bermewah-mewahan tanpa kerja keras dengan cara yang benar, sehingga menghalalkan segala cara demi memenuhi kebutuhan "Gaya Hidup."

Memang Gaya Hidup adalah hak bagi setiap orang, tapi jika untuk memenuhi gaya hidup harus merugikan orang lain, bangsa dan Negara, saya rasa tidaklah dibenarkan. Kalau hal seperti ini dianggap sebagai pemenuhan kebutuhan, maka tindakan ini sudah bagian dari tindak kriminal dan harus mendapat hukuman yang setimpal. Penghianatan pada negara adalah perbuatan kriminal yang tidak bisa ditolerir, hukuman yang patut diberikan adalah hukuman Mati.

Apalagi yang melakukan penghianatan seperti ini adalah orang-orang yang memikul tanggung jawab negara, pejabat negara yang aktif, tentunya sanksi hukum yang diterima haruslah lebih berat lagi. Kekuasaan dan penghianatan memang tidak bisa dipisahkan, dimana ada kekuasaan maka disanalah ada penghianatan. Orang-orang yang menjual dirinya juga Bangsa dan Negaranya, adalah orang-orang yang "Diperkosa Gaya Hidup" bermewah-mewahan, orang yang hanya memikirkan kesenangan sesaat tanpa pernah memikirkan akibat perbuatannya.

Jangankan orang biasa, seorang pemimpin negara saja bisa terperosok menjadi penghianat kalau tidak lagi memiliki rasa kebangsaan. Itu semua bisa terjadi karena dikuasai syahwat kekuasaan, mempertahankan kekuasaan dengan segala cara, sehingga rela mengorbankan bangsa dan negara. Dan itu tidak terjadi hanya di Indonesia, dinegara lain juga banyak pemimpin yang rela menjual bangsanya hanya karena mabuk kekuasaan dan untuk memenuhi kepentingan gaya hidup.

Borok-borok seperti ini memang harus terbongkar, sebelum negara ini tergadaikan pada pihak asing, dan tindak penghianatan terhadap negara ini harus segera dihentikan. Kalau aparat hukum sekelas intelijen negara tidak mampu membongkar tindakan seperti ini, itu artinya intelijen negara pun sudah menjadi bagian dari para penghianat Bangsa dan Negara ini, kalau perlu Bubarkan saja pemerintahan yang berkuasa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun