Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Nasdem dari Restorasi menjadi Restoran Politik

10 November 2019   19:43 Diperbarui: 10 November 2019   20:29 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari masih berstatus Ormas, NasDem sudah mengusung jargon "Restorasi", yang mana diharapkan menjadi motor penggerak perubahan. Setelah berubah menjadi Partai Politik, jargon tersebut tetap melekat dengan NasDem.

NasDem kini menjadi pusat perhatian para pengamat politik, terkait berbagai manuver politik Surya Paloh dengan Nasdem-nya yang mencoba mencari keseimbangan baru dengan partai diluar koalisi pemerintah.

Manuver NasDem tersebut kurang etis, padahal, NasDem sendiri sempat bicara soal etika saat Prabowo dan Gerindra merapat ke pemerintah. Sekarang malah NasDem yang dianggap tidak beretika.

Surya Paloh sangat gusar dengan berbagai cibiran yang diterimanya, tentang kedekatannya dengan PKS. Padahal menjalin silaturahmi dengan partai diluar koalisi dianggapnya soal biasa.

Bahkan Paloh menganggap Partai yang katanya Pancasilais malah tidak memberikan teladan yang tidak Pancasilais, entah Partai mana yang dituding Paloh tidak Pancasilais.

Presiden Jokowi sempat menyindir Surya Paloh soal kemesraan NasDem dengan PKS, juga soal pelukan Paloh terhadap Presiden PKS, Sohibul Iman yang begitu hangat, sehingga mengundang guyonan Jokowi terhadap suasana itu.

"Bapak Surya Paloh yang kalau dilihat malam ini, beliau cerah dari biasanya, sehabis pertemuan beliau dengan Pak Sohibul Iman di PKS," ucap Jokowi disambut tawa hadirin saat acara HUT ke-55 Golkar di Jakarta, Rabu (6/11/2019).

"Wajahnya cerah, setelah beliau berdua berangkulan dengan Pak Sohibul Iman," sambung Jokowi yang kembali disambut riuh seisi ruangan.

"Tidak pernah saya dirangkul oleh Bang Surya seerat dengan Pak Sohibul Iman. Sumber

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun