Dari masih berstatus Ormas, NasDem sudah mengusung jargon "Restorasi", yang mana diharapkan menjadi motor penggerak perubahan. Setelah berubah menjadi Partai Politik, jargon tersebut tetap melekat dengan NasDem.
NasDem kini menjadi pusat perhatian para pengamat politik, terkait berbagai manuver politik Surya Paloh dengan Nasdem-nya yang mencoba mencari keseimbangan baru dengan partai diluar koalisi pemerintah.
Manuver NasDem tersebut kurang etis, padahal, NasDem sendiri sempat bicara soal etika saat Prabowo dan Gerindra merapat ke pemerintah. Sekarang malah NasDem yang dianggap tidak beretika.
Surya Paloh sangat gusar dengan berbagai cibiran yang diterimanya, tentang kedekatannya dengan PKS. Padahal menjalin silaturahmi dengan partai diluar koalisi dianggapnya soal biasa.
Bahkan Paloh menganggap Partai yang katanya Pancasilais malah tidak memberikan teladan yang tidak Pancasilais, entah Partai mana yang dituding Paloh tidak Pancasilais.
Presiden Jokowi sempat menyindir Surya Paloh soal kemesraan NasDem dengan PKS, juga soal pelukan Paloh terhadap Presiden PKS, Sohibul Iman yang begitu hangat, sehingga mengundang guyonan Jokowi terhadap suasana itu.
"Bapak Surya Paloh yang kalau dilihat malam ini, beliau cerah dari biasanya, sehabis pertemuan beliau dengan Pak Sohibul Iman di PKS," ucap Jokowi disambut tawa hadirin saat acara HUT ke-55 Golkar di Jakarta, Rabu (6/11/2019).
"Wajahnya cerah, setelah beliau berdua berangkulan dengan Pak Sohibul Iman," sambung Jokowi yang kembali disambut riuh seisi ruangan.
"Tidak pernah saya dirangkul oleh Bang Surya seerat dengan Pak Sohibul Iman. Sumber