Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Curhat Ignasius Jonan tentang "Meja Kerjanya"

24 Oktober 2019   01:00 Diperbarui: 24 Oktober 2019   01:24 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Facebook Ignasius Jonan

Tapi lihatlah kebesaran dan kelapangan hati Jonan dan Susi, yang begitu siap secara mental melepaskan jabatannya. Berbesar hati memberikan dukungan kepada pengganti mereka, tanpa sedikit pun merendahkan kemampuan penggantinya.

Tidak ada yang membayangkan kalau kedua pejabat ini tidak lagi masuk dalam Kabinet Jokowi. Dimata masyarakat, kedua orang ini kinerjanya sangat baik, dan banyak yang merasa kehilangan. Memang ada isu yang beredar kalau ada kebijakan Jonan sangat merugikan Pemerintah.

Tapi rasanya sangat kecil kemungkinannya disebabkan hal seperti itu, karena Jokowi bukanlah tipe pemimpin yang mudah mendengarkan hal-hal seperti itu, sebelum beliau sendiri mengetahui kebenarannya. 

Orang seperti Jonan dan Susi banyak musuhnya, penetrasi yang dilakukan secara politik oleh kalangan oligarkis, sangat mungkin membuat mereka tersingkir. Orang-orang yang masih berorientasi pada kepentingan kelompok, akan sangat terganggu dengan keberadaan Jonan dan Susi.

Negara boleh membutuhkan Jonan dan Susi, tapi bagi kaum oligarkis keberadaan Jonan dan Susi akan sangat mengganggu kenyamanan dan keleluasaan mereka dalam memanfaatkan kekayaan sumber daya alam dan laut Indonesia.

Prestasi Ignasius Jonan

Kementerian ESDM selama sekian puluh tahun menjadi bancakan kekuasaan, tapi selama pemeritahan Jokowi, kekayaan SDA tersebut berhasil diambil alih kembali oleh pemerintah dibawah kementerian ESDM, yang dipimpin Ignasius Jonan dari tangan asing yang sudah menguasainya selama puluhan tahun.

Seperti yang dilansir Liputan6.com, selama hampir dua tahun dipercaya sebagai Menteri ESDM, Jonan telah melakukan sederet perubahan penting di sektor energi dan mineral untuk mewujudkan kedaulatan dan kemandirian energi.

Pertama, mengembalikan pengelolaan Blok Mahakam. Kedua, Pertamina akan mengelola 100% Blok Rokan yang mempunyai produksi minyak setara dengan 26% produksi nasional mulai tahun 2021. Ketiga, Program BBM Satu Harga yang difokuskan pada daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar).

Selanjutnya, Keempat, rasio elektrifikasi mencapai 97,13% sampai dengan Semester I 2018. Kelima, tuntasnya perundingan tambang Freeport, perubahan Kontrak Karya menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus, divestasi 51% saham. Keenam,  tercapainya realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Sektor ESDM di tahun 2017 dan Semester I Tahun 2018 yang melebihi target yang ditetapkan.

Prestasi yang terakhir dicapai Jonan, Ketujuh, memangkas perizinan yang dinilai menghambat investasi. Tercatat, sudah ada 186 regulasi/perizinan yang disederhanakan, terdiri dari 56 bidang migas, 96 bidang minerba, 20 bidang ketenagalistrikan dan 14 bidang EBTKE.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun